Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Es Batu di Bekasi Naik akibat Cuaca Panas, Pedagang: Pagi Saja Sudah Ada yang Beli

Kompas.com - 16/10/2023, 15:26 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nurhayati (58), pemilik warung kelontong di Kampung Kandang, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, mengungkapkan adanya kenaikan jumlah penjualan es batu akhir-akhir ini.

Nurhayati menduga, penjualan es batu meningkat karena perubahan cuaca yang ekstrem. Suhu tertinggi di Kota Bekasi saat ini bisa mencapai 38 derajat celsius.

"Iya (penjualan es batu meningkat), karena cuaca panas banget, orang pagi-pagi saja sudah pada beli es batu, apalagi siang ya," kata Nurhayati kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Putar Otak Warga di Musim Kemarau, Batasi Penggunaan AC Tekan Biaya Listrik

Nurhayati sendiri merasakan bahwa cuaca akhir-akhir ini cukup ekstrem, bahkan di pagi hari sekalipun.

"Saya saja ngerasa panas banget, pagi-pagi aja sudah gerah. Di dalam rumah saja panasnya terasa banget, gimana yang di luar, makanya mungkin pada beli es batu untuk dicampur jadi minuman es," ujar dia.

Nurhayati mengaku baru menjual es batu dari air matang sejak tiga tahun lalu, meski warungnya telah buka dari 2015.

"Saya buat es batu itu ukurannya sekantong plastik setengah kilogram," ucap dia.

Baca juga: Cerita Teknisi AC “Cuan” di Masa Kemarau, Sehari Bisa Raup Rp 800.000

Dulu, Nurhayati hanya menjual 10-20 kantong es batu dalam satu hari, tergantung banyaknya stok es di dalam freezer.

"Kalau dulu jual sehari paling cuma laku 10 sampai 15. Sekarang meningkat 50 persen," tutur dia.

Sebagai informasi, peringatan "panas yang berlebihan" di Kota Bekasi diterbitkan oleh situs cuaca weather.com pada Senin ini.

Pada pukul 14.30 WIB, suhu di Kota Bekasi mencapai 38 derajat celsius yang terasa seperti 39 derajat celsius.

Baca juga: Keluh Kesah Warga Saat Kemarau, Biaya Token Listrik Naik Dua Kali Lipat

Situs tersebut juga menunjukkan presipitasi 5 persen, kelembapan udara 28 persen, angin 23 kilometer per jam.

Warga diimbau jangan memakai pakaian pendek karena berisiko kulit terbakar, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

Kemudian, warga diimbau memakai pelindung kepala seperti topi agar sinar matahari tidak langsung mengenai kepala secara langsung.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com di lapangan, cuaca panas sangat terasa meskipun sudah mengenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com