Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi di Ember, Depresi Rawat 3 Balita Sekaligus

Kompas.com - 17/10/2023, 10:31 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial A menenggelamkan bayinya sendiri ke dalam ember berisi air di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Penjabat sementara (Pjs) Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah menyebut, ibu tersebut mengalami depresi.

A depresi karena dirinya harus merawat tiga anaknya yang masih balita.

Baca juga: Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi di Ember, Komnas PA: Karena Baby Blues

"Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat dia harus merawat tiga balita sekaligus," ujar Lia saat dihubungi, Senin (16/10/2023).

Soal penenggelaman bayi berusia tiga bulan tersebut, A disebut melakukan hal itu secara tidak sadar.

Lia menyebutkan, A mulanya hanya bercanda karena pada saat yang bersamaan tengah menelepon beberapa temannya dengan HP.

"Jadi awalnya gini, karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, jadi saat dia melakukan hal itu, dia dalam kondisi enggak sadar," tutur Lia.

"Kemudian di saat yang bersamaan dia sambil telponan sama temennya, dia sambil bercanda gitu sama mereka, pada momen itulah dia menceburkan bayi tersebut. Ini berdasarkan keterangan dari ibunya," sambung dia.

Baca juga: Polres Jaksel Selidiki Video Wanita Tenggelamkan Bayi di Ember

Di lain sisi, Lia menyebut keluarga besar A tak mengetahui bahwa sang ibu mengalami sindrom baby blues.

Sindrom baby blues adalah perasaan sedih, lelah, dan cemas yang umumnya muncul dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan.

Jika gejala ini tak mereda, kemungkinan besar seorang ibu menderita depresi pasca-persalinan.

"Suaminya belum tahu. Waktu kami datang ke sana, ibu A juga kaget dan tidak tahu bahwa anaknya merawat sang cucu dengan cara seperti itu," ungkap Lia.

Komnas PA sebenarnya ingin mengambil alih kepengurusan ketiga balita A untuk sementara waktu.

Namun, ibu dari A masih menyanggupi untuk mengambil alih dan merawat cucu-cucunya.

Baca juga: Penjualan Es Batu di Warung Kelontong Meningkat Akibat Cuaca Panas, Sehari Ludes 30 Bungkus

"Nanti ketiga balita ini akan dibantu dirawat oleh ibu dari A dan salah satu tetangganya juga," imbuh Lia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com