Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percaya Diri Berbahasa Inggris, Sopir Bajaj dari Cakung Sering Jadi "Tour Guide" Turis di Monas

Kompas.com - 17/10/2023, 18:42 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang sopir bajaj asal Cakung, Jakarta Timur, bernama Johan (35) sering menjadi pemandu wisata bagi wisatawan mancanegara (wisman) di Monas, Jakarta Pusat.

Warga RT 005/RW 011 Penggilingan ini mengatakan, hal tersebut lantaran dirinya mampu berbahasa Inggris meski kurang fasih.

"Belum tentu juga apa yang saya omongin benar bahasa Inggrisnya. Harapan saya bulenya ngerti, tapi sejauh ini enggak pernah ada miskomunikasi," ujar dia kepada Kompas.com di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (17/10/2023).

Johan memang bukan seorang pemandu wisata. Latar belakangnya pun bukan pada bidang pariwisata melainkan sopir metro mini.

Baca juga: Viral Video Sopir Bajaj Jago Ngobrol Bahasa Inggris dengan Bule, Ini Sosoknya

Meski dengan pengetahuan seadanya, ia tetap berusaha memperkenalkan beberapa bangunan yang menurutnya penting untuk diketahui wisatawan mancanegara (wisman).

Salah satu yang selalu ia beri tahu paling awal sesaat setelah para turis memasuki bajajnya adalah Istana Negara.

"Saya bilangnya bukan Istana Negara, tapi 'this is office my President'. Kantor Pak Jokowi, mereka ngerti," ungkap Johan.

Setelah menunjukkan Istana Negara, biasanya Johan langsung menuju ke tempat tujuan para wisman.

Terbaru, Johan mengangkut wisman asal Filipina yang ingin makan di restoran kawasan Senayan.

Baca juga: Kekurangan Gaji PJLP Belum Dilunasi, Pemprov DKI Masih Tunggu Evaluasi APBD-P dari Kemendagri

Mulanya, turis itu hanya ingin makan saja sebelum dibujuk Johan untuk mengelilingi Senayan dan sekitarnya.

"Saya yakinin, ajak ngobrol, dia mau keliling-keliling daerah sekitar. Saya ajak dia ke Museum Gedung Joang," ucap dia.

Mengobrol dengan turis asing

Johan tidak hanya membicarakan tempat wisata saja dengan para wisman itu.

Ia juga berbincang tentang hal apa pun, termasuk menjawab pertanyaan seputar masa penjajahan Belanda.

Bahkan, topik itu hampir sering ditanyakan para turis asing saat mengobrol dengan Johan.

"Bule sering nanya masa lalu dengan Belanda. Saya pernah jawab pertanyaan orang Belgia, nanya 'you had Netherland?'. Saya jawab 'no I no had Netherland, this is remember'. Maksudnya masa lalu," tutur dia.

Baca juga: Kerja Keras Pasukan Biru Cegah Banjir, Keruk Lumpur di Bawah Terik hingga Muka Panas dan Kepala Pusing

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com