BEKASI, KOMPAS.com - Tak mudah bagi Zurini (58) menuruni anak tangga di Stasiun Bekasi karena penyakit pengapuran yang dideritanya.
Zurini tidak punya pilihan selain menggunakan tangga manual. Pasalnya, eskalator dan lift Stasiun Bekasi mati dan sedang dalam perbaikan.
"Saya harus pelan-pelan memegang pegangan itu karena turun tangga juga harus hati-hati jangan sampai jatuh. Memang pantangan penyakit pengapuran ini tidak boleh naik turun tangga," imbuhnya kepada Kompas.com di Stasiun Bekasi, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: Lift dan Eskalator Stasiun Bekasi Mati, Penumpang Ngos-ngosan Turun lewat Tangga
Zurini menuturkan, kereta rel listrik (KRL) menjadi moda transportasi yang diandalkannya menuju Rumah Sakit Pelni untuk menjalani terapi pengapuran tiga kali dalam seminggu.
"Hampir setiap hari dari rumah menggunakan KRL dari Stasiun Bekasi ini ke Tanah Abang. Jadi tangga ini setiap hari saya pergunakan," ujar dia.
Padahal, lanjut Zurini, dokter terapinya tidak menyarankannya untuk naik-turun tangga.
"Seorang lansia apalagi pengapuran, naik tangga itu enggak bisa sebenarnya, sementara liftnya juga rusak," ungkapnya.
Selama pulang pergi terapi, Zurini beberapa kali menyadari eskalator dan lift di Stasiun Bekasi terkadang mati, terkadang tidak, selama empat bulan belakangan ini.
"Kadang-kadang nyala, kadang-kadang hidup, sudah agak lama juga sih sekitar tiga empat bulan ada, jadi mati nyala," tuturnya.
Harapan Zurini sebagai pengguna, PT KAI dapat membenai fasilitas tersebut secepatnya.
"Jadi saya minta segera diperbaiki karena ini kan salah satu merupakan pelayanan juga ya yang harus direspons untuk lebih baik ke depannya," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.