Penumpang KRL lain, Indah (29) harus menggotong sendiri kopernya sendiri seberat 17 kilogram untuk turun ke lantai dasar.
"Koper ini ada berat sekitar 17 kilogram, turun dari atas nenteng 17 kilogram sendirian," ucap Indah.
Indah bisa saja keluar dari pintu utara yang liftnya berfungsi. Namun, dirinya harus memutar jauh untuk sampai ke lokasinya.
"Makanya tadi ngeliat tangga, aduh. Tapi ya sudah deh, enggak ada jalan lain, mau enggak mau kan," kata dia.
Indah mengakui bahwa turun melalui tangga manual cukup sulit. Ia berharap PT KAI segera membenahi fasilitasnya agar dapat membuat penggunanya nyaman.
Baca juga: Lift dan Eskalator Stasiun Bekasi Mati, Penumpang Ngos-ngosan Turun lewat Tangga
"Supaya cepat diperbaikilah biar orang enggak susah, tadi aku bawa koper berat juga, capek. Kalau saya sih enggak apa-apa ya bawa barang. Kalau misal ibu-ibu (prioritas) gimana," ucapnya.
Zurini (58) melanggar pantangan penyakit pengapuran yang tidak disarankan naik-turun tangga karena tidak punya pilihan lain.
"Saya harus pelan-pelan memegang pegangan itu karena turun tangga juga harus hati-hati jangan sampai jatuh. Memang pantangan penyakit pengapuran ini tidak boleh naik turun tangga," imbuhnya.
Zurini menuturkan, kereta rel listrik (KRL) menjadi moda transportasi yang diandalkannya menuju Rumah Sakit Pelni untuk menjalani terapi pengapuran tiga kali dalam seminggu.
Sayangnya, eskalator dan lift kerap kali mati selama empat bulan belakangan ini.
"Seorang lansia apalagi pengapuran, naik tangga itu enggak bisa sebenarnya, sementara liftnya juga rusak. (Eskalator) kadang-kadang nyala, kadang-kadang hidup, sudah agak lama juga sih sekitar tiga empat bulan ada, jadi mati nyala," tuturnya.
Harapan Zurini sebagai pengguna, pengelola dapat membenai fasilitas tersebut secepatnya.
"Jadi saya minta segera diperbaiki karena ini kan salah satu merupakan pelayanan juga ya yang harus direspons untuk lebih baik ke depannya," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.