Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan Demo Mahasiswa di Patung Kuda: dari Gulingkan Beton Pembatas sampai Terobos Kawat Berduri

Kompas.com - 20/10/2023, 21:21 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa mahasiswa di sekitar Patung Kuda Arjuna, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, berujung ricuh pada Jumat (20/10/2023) sore.

Seperti diketahui, para mahasiswa melakukan unjuk rasa dalam rangka sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Gulingkan beton pembatas dan bakar ban

Pantauan Kompas.com, mahasiswa menggulingkan sejumlah beton pembatas yang digunakan untuk menutup Jalan Medan Merdeka Barat arah Istana Kepresidenan.

Baca juga: Demo di Patung Kuda, Mahasiswa Gulingkan Beton Pembatas dan Lempar Ban Terbakar ke Arah Polisi

Seorang mahasiswa juga membawa sebotol bensin dan menyiramkannya ke dua buah ban yang dibiarkan terbakar.

"Izinkan kami masuk!" seru massa.

Setelah itu, seorang mahasiswa lain melempar ban yang terbakar itu ke arah jajaran polisi yang berdiri di belakang beton pembatas.

Terobos kawat berduri

Tiga mahasiswa ditangkap polisi usai menerobos kawat berduri di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Tiga mahasiswa ditangkap polisi usai menerobos kawat berduri di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Sekitar pukul 16.58 WIB, tiga mahasiswa peserta demo nekat menerobos pembatas beton dan kawat berduri yang dipasang polisi di Jalan Medan Merdeka Barat.

Akibat tindakan tersebut, tiga mahasiswa itu ditangkap polisi.

Baca juga: Terobos Kawat Berduri, Tiga Mahasiswa yang Demo di Patung Kuda Ditangkap Polisi

"Ayo, tangkap yang menerobos ke balik pagar!" ujar Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo Purnomo Condro.

Adapun langkah itu diambil setelah polisi memperingatkan peserta aksi untuk tetap tertib.

"Silakan mundur! Jangan memprovokasi kami! Silakan adek-adek mundur!" begitu kata Susatyo.

"Nanti setelah aksi kita akan negosiasikan temannya!" sambung dia.

Kendati demikian, imbauan Susatyo tak diindahkan. Sejumlah mahasiswa tetap bersikeras dan berupaya menerobos pagar pembatas.

Setelah itu, peserta aksi saling meneriaki aparat kepolisian. Lalu, beberapa perwakilan berjaket almamater dipanggil untuk berdiskusi dengan polisi.

Baca juga: Ngotot Ingin Terobos Kawat Berduri, Mahasiswa yang Demo di Patung Kuda Bakar Spanduk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com