Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Debt Collector" Ngamuk di Ciracas, Tuduh Pemilik Depot Air Sembunyikan Targetnya

Kompas.com - 21/10/2023, 05:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Cekcok kembali terjadi karena dua penagih utang itu mengira Andi dan rekannya mengusir mereka, serta menyembunyikan Surya.

Tidak lama, laki-laki yang sebelumnya tiba lebih dulu datang menggunakan motor.

"Enggak lama, yang bawa golok datang dan ajak ribut teman saya. Teman saya tunjuk-tunjuk karena dia (pelaku) ngeluarin golok," ungkap Andi.

Karena tidak percaya, salah satu dari dua laki-laki yang tiba pukul 14.30 WIB mendorong teman Andi. Ia bertanya mengapa teman Andi menunjuk-nunjuk pria yang baru datang.

Kemudian, pria itu langsung mengeluarkan golok dari sisi kanan tubuhnya. Ia menebaskan golok dengan membabi buta.

"Dia nebas-nebasin golok. Teman saya enggak kena luka, saya yang kena. Teman saya pas disabet langsung menghindar. Saya kena," kata Andi.

Baca juga: Ragam Coretan Mahasiswa Saat Demo, Ada Gibran Cuma Bocah dan Tolak Mahkamah Keluarga

Rohmat (34), karyawan lainnya di depot air isi ulang itu, mengatakan bahwa Andi mulanya tidak merasa sakit.

Namun, esok harinya, bagian lengan yang kena sabetan golok terasa sakit dan ada memar. Saat diperiksa lebih lanjut, rupanya ada baret kecil.

"Kena sabet pas bagian tumpulnya mungkin," ucap Rohmat, Jumat.

Setelah sabetan golok mengenai Andi, dua laki-laki lainnya melerai. Laki-laki yang mendorong teman Andi menahan tubuh pelaku penyabetan.

Berunding di warkop

Andi mengungkapkan, tiga penagih utang itu menghentikan cekcok yang sedang terjadi saat mengetahui aksinya terekam kamera CCTV.

Dua laki-laki yang tiba pukul 14.30 WIB sebelumnya langsung merangkul Andi dan mengajaknya berunding.

"Berunding soal mereka minta maaf. Kami berempat ke warkop (warung kopi) untuk nunggu Surya yang berkasus (punya utang). Karena enggak datang-datang, mereka pergi sendiri. Yang bawa golok enggak ada ngerasa bersalah, enggak minta maaf," tutur Andi.

Namun, Andi tidak terima dirinya menjadi korban salah sasaran. Ia langsung mengamankan rekaman kamera CCTV.

Pada Kamis (19/10/2023), ia masih merundingkan peristiwa yang menimpanya dengan pengurus RT setempat. Pada Jumat, ia akhirnya melaporkan kasus itu ke Polsek Ciracas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com