Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Atasi Masalah Sampah, Pemprov Jakarta Bersinergi dengan Berbagai Pihak

Kompas.com - 21/10/2023, 18:15 WIB
Sheila Respati

Editor

Secara khusus, Asep melanjutkan, RDF dapat dimanfaatkan sebagai pengganti batubara yang masih menjadi bahan baku utama dalam produksi semen.

Saat ini, sudah dua offtaker yang memanfaatkan RDF dari TPST Bantargebang, yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa yang siap menerima minimal 625 ton RDF per hari dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sebesar 75 ton RDF per hari.

“Kualitas RDF yang dihasilkan dari Bantargebang sudah sesuai dengan ekspektasi offtakers yang telah disepakati melalui pertemuan-pertemuan serta Memorandum of Understanding (MoU) dengan DLH,” ungkap Asep.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan,kehadiranLand Mining dan RDF Plant di Bantargebang berdampak positif terhadap lingkungan, khususnya bagi masyarakat sekitar. Salah satunya dapat mengurangi gunungan sampah dan memperpanjang umur pelayanan TPST Bantargebang.

Oleh karena itu, Asep juga mengajak masyarakat terlibat aktif dalam pengurangan timbunan sampah dari hulu. Caranya dengan pembatasan timbulan sampah (reduce), seperti penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan (KBRL) dan pembatasan penggunaan alat makan sekali pakai, pemanfaatan kembali sampah (reuse), serta mendaur ulang sampah (recycle).

Pemprov DKI Jakarta juga memiliki rumah maggot sebanyak 265 pada 2022 dan 307 pada 2023. Dari rumah maggot yang dikelola di 43 kecamatan ini, telah tereduksi sampah organik sebanyak 112,29 ton per bulan. Budidaya maggot dikelola oleh Koperasi Penggiat Maggot Jakarta Tangguh (KPMJT).

Pemprov DKI Jakarta juga menjalankan program Jakarta Sadar Sampah untuk mewujudkan Jakarta yang lebih bersih dan hijau melalui kesadaran untuk menanggulangi sampah.Program ini mengajak semua pihak untuk terlibat langsung melalui tiga aksi nyata, yaitu mengurangi, memilah, dan mengolah sampah.

Penting peran serta semua pihak

Upaya Pemprov DKI dalam menangani sampah di Ibu Kota turut menjadi perhatian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta.

Ketua Walhi Jakarta Muhammad Aminullah atau biasa disapa Anca mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta perlu dimaksimalkan dengan mengikuti tahap pengelolaan sampah yang tepat.

“Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sampah adalah pemilahan sampah organik dan non-organik. Jika ingin menggunakan insinerator untuk RDF, perlu dipertimbangkan nilai kalor yang tepat, karena tidak semua jenis sampah cocok,” ucap Anca kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2023).

Anca juga menjelaskan, RDF harus menjadi tahap terakhir jika sampah tidak bisa diolah dan tidak ada cara lain selain dibakar. Sebab, sampah yang tidak bisa terbakar habis dapat memicu masalah baru, seperti cemaran residu dan mikroplastik.

Ia juga mengingatkan, sebaiknya pemerintah melakukan perhitungan yang tepat, termasuk biaya dan potensi cemaran selama prosesnya berlangsung. Belum lagi maintenance insinerator RDF yang membutuhkan treatment berbeda.

“Dalam banyak riset diketahui bahwa proses pembentukan RDF tetap mungkin memunculkan potensi pencemaran, seperti dari asap pembakaran yang menyebabkan polusi. Oleh karena itu, perlu ada perhitungan dan pertimbangan yang sangat hati-hati,” jelas Anca.

Terkait penanganan masalah sampah di Jakarta, Anca justru mendorong Pemprov DKI melakukan pembinaan dan pendampingan dari lingkup yang terkecil, yaitu di lingkungan rumah. Jika perlu, lanjutnya, pemerintah harus door to door agar masyarakat bisa terlibat dalam pengolahan sampah.

Baca juga: Heru Budi Pastikan Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Tahan Gempa M 8

“Jangan hanya melakukan sosialisasi ketika ada pameran atau event tertentu saja, tapi lakukan edukasi berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat.Pemerintah harus bisa mengubah paradigma masyarakat tentang bahaya sampah dan dampaknya untuk kesehatan,” tegas Anca.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com