Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Cipto Dulu Rela "Resign" demi Jadi Ojol, Kini Pendapatan "Nyungsep"

Kompas.com - 26/10/2023, 07:33 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Warakas bernama Cipto Yuda (47) menceritakan tentang kenekatannya yang rela melepas pekerjaan sebagai kepala gudang pada 2018 lalu.

Padahal, kata Cipto, pekerjaannya itu memiliki gaji yang cukup menggiurkan, yakni senilai Rp 5 juta per bulan.

Namun, dia rela meninggalkan pekerjaannya itu demi profesi yang menurutnya lebih menjanjikan, driver atau pengemudi ojek online.

“Bukan PHK (pemutusan hubungan kerja), mengundurkan diri. Waktu itu kan ojek online, satu hari saja bisa Rp 100.000-Rp 500.000,” kata Cipto saat berbincang dengan Kompas.com di Jalan Metro Kencana Raya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Lepas Pekerjaan demi Jadi Driver Ojol, tapi Malah Nyungsep | Sipir Lapas Cipinang Selundupkan Sabu | Buruknya Sambungan Aspal Tol MBZ

Meski begitu, satu hal yang membuatnya mengundurkan diri karena tidak mendapatkan uang lembur saat akhir pekan.

Saat awal menekuni pekerjaan sebagai ojol, Cipto pun merasa kerasan karena mendapat penghasilan sesuai harapan.

“(Dulu) orang yang menyambi saja bisa dapat Rp 150.000 dalam satu hari. Makanya saya putuskan untuk mengundurkan. Eh sekarang ojek online malah ‘nyungsep’,” ucap Cipto melanjutkan.

Sepi orderan

Namun, lambat laun penghasilannya terus menurun.

Baca juga: Rela Lepas Pekerjaan pada 2018, Driver Ojol: Sekarang Malah Nyungsep

Dalam sesi wawancara yang dimulai pukul 13.16 WIB, Cipto mengaku belum mendapatkan orderan sejak ia berangkat kerja setelah mengantarkan anaknya ke sekolah.

Tidak ingin omong kosong, Cipto menunjukkan hasil pekerjaannya selama dua pekan terakhir ini.

Dalam periode waktu tersebut, ayah dua anak itu paling banyak menyelesaikan sebanyak 7 orderan pada 13 Oktober 2023 dengan pendapatan kotor Rp 138.400.

Masih dalam periode waktu tersebut, Cipto rata-rata menyelesaikan pekerjaan dalam satu hari yakni 3 orderan sampai 5 orderan.

Namun, ada beberapa hari dia hanya menyelesaikan 1 orderan saja.

Baca juga: Curhat Driver Ojol, Sepi Orderan karena Tersaingi Angkot JakLingko Gratis

"(Sekarang untuk 10 orderan dalam 1 hari) susah banget. Nih kalau pengin lihat. Paling mentok 7 atau 8 orderan," ujar Cipto sambil menggaruk kepala dan tertawa.

Hasil pekerjaan seorang driver ojek online bernama Cipto Yuda (47) selama beberapa hari terakhir.  KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Hasil pekerjaan seorang driver ojek online bernama Cipto Yuda (47) selama beberapa hari terakhir.

Sejak 2018 menjadi pengemudi ojek online, Cipto merasa kondisi sekarang yang terparah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com