Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Lepas Pekerjaan demi Jadi Driver Ojol, tapi Malah "Nyungsep" | Sipir Lapas Cipinang Selundupkan Sabu | Buruknya Sambungan Aspal Tol MBZ

Kompas.com - 26/10/2023, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang warga Warakas, Jakarta Utara, yang menyesal lepas pekerjaannya sebagai kepala gudang demi jadi driver ojol banyak dibaca pada Rabu (25/9/2023).

Berita sipir Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang berinisial AF yang ditangkap karena hendak menyelundupkan lima ons sabu ke dalam penjara juga banyak diburu pembaca.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Meningkat, Dinkes DKI Jakarta Imbau Warga Lebih Waspada

Sebanyak 21 mobil yang mengalami pecah ban saat melintasi tol Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) arah Cikampek pada Kamis (19/10/2023) juga jadi berita terpopuler. Berikut paparannya:

1. Driver ojol rela lepas pekerjaan pada 2018

Warga Warakas bernama Cipto Yuda (47) rela melepaskan pekerjaannya sebagai kepala gudang pada 2018 untuk mendaftar sebagai ojek online.

Saat itu, ia tergiur dengan penghasilan ojol yang bisa mengantongi hingga Rp 500.000 dalam sehari.

“Bukan PHK (pemutusan hubungan kerja), mengundurkan diri. Waktu itu kan ojek online, satu hari saja bisa Rp 100.000 - Rp 500.000,” kata Cipto saat berbincang dengan Kompas.com di Jalan Metro Kencana Raya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/10/2023). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Curhat Driver Ojol, Sepi Orderan karena Tersaingi Angkot JakLingko Gratis

2. Sipir Lapas Cipinang Selundupkan sabu untuk napi

Sipir Lapas Kelas I Cipinang berinisial AF ditangkap karena hendak menyelupkan 5 ons sabu ke dalam penjara.

Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, sabu itu bakal diberikan kepada narapidana berinisial IS.

"Total dari kurir awal itu 1,5 kilogram (sabu disita). Yang mau dimasukkan ke lapas 5 ons," ujar Panjiyoga di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (25/10/2023). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Napi Lapas Cipinang Kendalikan Peredaran Narkoba di Penjara, Dapat Stok Sabu dari Sipir

3. Saat 21 mobil pecah ban saat melintasi Tol MBZ

Sebanyak 21 mobil mengalami pecah ban saat melintasi tol Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) arah Cikampek pada Kamis (19/10/2023) lalu.

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) selaku pengelola ruas tol MBZ menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena adanya material besi yang menancap di expansion joint atau sambungan aspal Km 18+400 arah Cikampek.

"Petugas menemukan material besi yang menancap pada expansion joint pada lajur 1 yang mengakibatkan sebanyak 21 kendaraan mengalami pecah ban di lokasi tersebut," jelas GM Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Desti Anggraeni, Jumat (20/10/2023). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: 21 Mobil Pecah Ban di Tol MBZ, Pengamat: Akibat Buruknya Kualitas Sambungan Aspal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com