DEPOK, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Limo mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kota Depok menangani masalah tempat pembuangan akhir (TPA) liar dekat Samsat Cinere.
Sebab, TPA liar itu tetap bertahan meski sudah berkali-kali ditutup.
Padahal, warga menyebut ada banyak masalah yang timbul akibat keberadaan tempat pembuangan liar itu, salah satunya terkait kebakaran dan asap yang ditimbulkan.
Baca juga: Masih Penuh Asap, Ini Kondisi Terkini TPA Liar di Limo Depok yang Terbakar 5 Hari Lalu
Dalam setahun saja, kata salah satu warga bernama Fatmasari Tandilulu (55), paling tidak ada empat sampai lima kali tempat pembuangan liar ini terbakar.
Kebakaran terbesar terjadi pada Minggu (22/10/2023) lalu.
Warga pun sudah melayangkan protes, dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga pemerintah kota.
"Nah, keseriusan Pemkot Depok sampai di mana? Bayangkan, kita sudah ke berbagai instansi kita layangkan, DLHK, Pemkot depok, kelurahan, kecamatan, Satpol PP tapi semua tidak ada hasil bagaimana itu?," kata Fatmasari saat ditemui di sekotar TPA liar, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Warga Keluhkan TPA Liar, Lurah Limo: Kalau Mau Ditutup, Harus Ada Solusi
Padahal, jika pemerintah serius, ia yakin penutupan tempat pembuangan sampah ilegal ini bisa segera diselesaikan.
"Kalau bisa serius pemerintah pasti bisa lah, itu bukan tempat pembuangan sampah kok. Itu kan perumahan lahannya, tapi karena enggak jelas jadi dipergunakan seperti itu," ujar dia.
Ia mengakui, selama ini TPA liar itu sudah beberapa kali disegel.
Namun, karena tidak kunjung ditutup permanen, masih bisa dijebol oleh oknum-oknum yang berkepentingan di sana.
Akibatnya kebakaran pun terus berulang.
"Harapan kita ya kalau bisa ditutup permanen. Karena itu meresahkan, polusi udara, terus ada banyak penyakitlah dari situ, sesak napas juga," kata Fatmasari.
Baca juga: Kesulitan Tindak TPA Liar di Limo: DLHK Depok: Kami Sudah Jam Pulang Kerja, Mereka Baru Buang Sampah
Keluhan serupa juga disampaikan warga lain bernama Detty (42) di lokasi.
"Kalau menjelang malam itu di kompleks kita langsung rasanya pekat banget walau sudah tutup jendela pintu, tapi di rumah itu masih asapnya. Sempat juga kita tidur pakai masker waktu kebakaran itu, tapi kan engap ya, harus dibuka lagi, itu perih banget," imbuh Detty dalam kesempatan serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.