"Usia kematian dari korban bapak-bapak tadi adalah usia kematian sekitar 10 hari ke atas. Sementara itu, anak berada di usia kematiannya 3 hari. Jadi, ada perbedaan usia kematian," ucap Gidion.
Baca juga: Tidak Ada Luka Terbuka di Jasad Hamka, tetapi Ada Lebam di Tubuh Anak Bungsunya
Berdasarkan pemeriksaan secara kasatmata, tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan pada tubuh Hamka. Namun, polisi menemukan darah di sekitar jasad Hamka.
"Ini kemudian yang harus kami lakukan uji forensik yang lain, adalah histopatologi forensik dan toksikologi forensik," kata Gidion.
Baca juga: Hasil Otopsi Kasus di Koja: Hamka Sudah Tewas Selama 10 Hari, Bayinya 3 Hari
Menurut hasil pemeriksaan pada ponsel Hamka, ditemukan percakapan mendiang dengan keluarganya bahwa Hamka mengeluh sakit tenggorokan.
"Tetapi ini belum diketahui apakah signifikan (berkaitan) dengan kondisi pada waktu terakhir (Hamka) ditemukan (tak bernyawa)," tutur Gidion.
Sementara itu, polisi menemukan luka lebam pada tubuh AQ. Kini polisi masih menelusuri penyebab kematian AQ.
"Jadi, tidak tampak kasatmata luka terbuka ya. (Tapi) ada luka di bagian wajah, bagian kening, tapi itu yang harus kami uji forensik berikutnya untuk menguatkan," ujar Gidion.
Baca juga: Percakapan Terakhir Warga dengan Hamka, Ayah yang Tewas Misterius Bersama Bayinya di Koja
Di sisi lain, polisi menemukan beberapa bercak darah yang menempel pada tubuh NP.
Meski belum mengetahui darah tersebut milik siapa, Gidion memastikan bahwa bercak itu bukan darah NP.
"Istrinya tidak ada luka. Ada beberapa bercak darah yang menempel di tubuhnya, tapi itu yang bukan luka dari istrinya. Darah itu (punya siapa), kami masih menunggu hasil forensiknya ya. Kami juga uji DNA," ungkap Gidion.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.