JAKARTA, KOMPAS.com - Maryanto terperosok ke dalam sumur sedalam delapan meter di Jalan Pesantren Al-Bariyah, Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (1/11/2023) siang.
Tubuh dan tangan pria berusia 48 tahuh itu sampai lemas usai dievakuasi karena terjebak di dalam lubang berdiameter sekitar 30 sentimeter selama satu jam.
"Lemasnya di lengan. Alhamdulillah enggak ada luka, cuma lemas saja karena posisi tangan. Kalau lebarnya sumurnya lumayan (besar), saya bisa gerak," ujar dia di lokasi.
Peristiwa Maryanto terperosok ke dalam sumur bermula saat dirinya sedang mengangkat mesin air untuk diperbaiki. Hal itu dia lakukan karena mesin tersebut tidak mengeluarkan air.
Baca juga: Sumur Mengering, Warga Keranggan Tangsel Terpaksa Cuci Baju dan Mandi di Kali
Usai mesin diangkat, ia pun menengok ke dalam sumur. Namun, Maryanto langsung terperosok ke dalam sumur.
Kedalaman sumur itu sekitar delapan meter. Sementara lebarnya sekitar 30 sentimeter atau selebar bahu Maryanto.
Saat terperosok, kedua tangannya berada pada posisi terangkat. Lantaran diameter sumur cukup kecil, ia tidak bisa menurunkan tangan kanan dan kirinya.
Walhasil, Maryanto harus tetap berada dalam posisi kedua tangannya terangkat selama satu jam sampai akhirnya dievakuasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.
"Posisi lubangnya itu pas bahu badan, jadi enggak bisa gerak. Kemungkinan kalau bisa gerakin badan, enggak sampai seperti ini (tubuh dan lengannya lemas)," ucap dia.
Baca juga: Ada Beda Keterangan, Polisi akan Konfrontir Saksi dalam Kasus Dugaan Kakek Cabuli Pelajar di Jaksel
Sejak terperosok ke dalam sumur, sudah ada beberapa orang yang menolong Maryanto.
Namun, setiap kali tangannya ditarik, ia kembali terperosok ke dalam. Rupanya, tenaga manusia tanpa alat belumlah cukup.
Salah satu rekannya pun akhirnya menghubungi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur untuk meminta bantuan evakuasi.
Setelah satu jam berada di dalam sumur yang dalam dan sempit itu, Maryanto berhasil dievakuasi.
"Usaha teman-teman bersama Damkar, terima kasih banyak telah memberi pertolongan. Utamanya itu pertolongan. Kalau enggak dibantu sama alat Damkar, kemungkinan saya enggak bisa naik. Orang saya ditarik saja enggak bisa," kata dia.
Baca juga: Penembakan Pria di Bekasi Dipicu Konflik Antarkeluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.