Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Pria di Bekasi Dipicu Konflik Antarkeluarga

Kompas.com - 01/11/2023, 19:13 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan motif pelaku FO yang menembak GR (44) hingga tewas di Medan Satria, Kota Bekasi.

Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari menyebut FO menembak kepala GR karena dipicu konflik antarkeluarga.

"Untuk kejadiannya itu karena konflik antarkeluarga (yang terjadi) di wilayah Maluku Utara," ujar Erna di Polres Metro Bekasi Kota, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Pelaku Penembakan Pria di Bekasi Ditangkap, Sempat Kabur ke Cibinong

Namun, Erna tidak menjelaskan secara rinci mengenai konflik keluarga yang membuat FO menembak GR.

"Pada intinya, kami sudah mengamankan tersangka yang melakukan penembakan," ucap dia.

Sebagai informasi, FO ditangkap di wilayah Cibinong, Kabupaten Bekasi pada Selasa (31/10/2023). Pelaku kabur usai menembak GR menggunakan senjata api rakitan hingga tewas.

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Orang Terkait Penembakan Pria di Bekasi

"Barang bukti sudah kami amankan, serpohan dari peluru tersebut. Senpi juga sudah diamankan," ujar Erna.

FO menyembunyikan senpi rakitannya di kebun dekat tempat persembunyian.

"Satu buah senpi rakitan ditemukan di sana, di tempat persembunyian," imbuhnya.

Sebagai informasi, GR ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya di Kavling Rawa Bambu Bulak, RT 003 RW 09, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Minggu (29/10/2023) pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Kasus Penembakan Pria di Bekasi Libatkan Kelompok John Kei dan Nus Kei

Warga sekitar lokasi tempat ditemukannya GR itu sempat mendengar setidaknya dua sampai tiga kali suara tembakan sekitar pukul 18.30 WIB.

"Iya, saya dengar dua sampai tiga kali (bunyi tembakan), jam 18.30 WIB, setelah maghrib," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di lokasi, Senin (30/10/2023).

Sementara itu, Ketua RT 003 RW 09 Kelurahan Kalibaru, Mahfud, menyebut tidak ada konflik yang terjadi antara GR dengan warganya sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

"Enggak ada (konflik) kalau di wilayah saya, tapi enggak tahu kalau di luar. Baru pertama kali (peristiwa penembakan), makanya kaget ini," ujar Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com