Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Di-"sliding", Penyebab Kanker Tulang Siswa SD di Bekasi karena Mutasi DNA

Kompas.com - 02/11/2023, 15:27 WIB
Zintan Prihatini,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaki kiri siswa F (12) diamputasi karena kanker tulang stadium 4 yang menggerogotinya. Adapun F di-sliding oleh temannya di sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Dokter Spesialis Orthopedi RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, dr Melitta Setyarani, Sp OT mengatakan, kanker tulang yang dialami F disebabkan mutasi DNA.

"Penyebab kanker tulang sampai sekarang kami masih bilang mutasi DNA, mutasi sel," ujar Melitta saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/11/2023).

"Kalau misalnya kanker tulang seperti pasien kami di sini, biasanya kalau dicek sudah ada mutasi DNA-nya," imbuh dia.

Baca juga: Sebelum Diamputasi, Kaki Siswa SD di Bekasi Alami Bengkak Usai Di-sliding

Menurutnya, tak ada riwayat penyakit kanker dalam keluarga F. Sehingga, mutasi DNA itulah yang menyebabkan anak laki-laki tersebut didiagnosis kanker tulang.

Korban dinyatakan mengidap penyakit itu pada Februari 2023, tepatnya setelah aksi sliding yang dilakukan temannya. Kendati begitu, Melitta menegaskan, kanker tak berkaitan dengan benturan yang dialami F.

"Kalau boleh saya simpulkan, kalau dari tekelan trauma yang jatuh itu tidak menyebabkan kankernya sebenarnya. Karena kan di literatur juga tidak disebut seperti itu," jelas Melitta.

Menurut Melitta, progresivitas kanker tulang sangat cepat. Dalam waktu enam bulan pasca diidentifikasi, kanker tulang ini dinyatakan sudah stadium 4 pada 20 Oktober 2023. Kanker yang diidap F pun telah menyebar ke paru-paru.

"Semisal Februari itu (sel kanker) sudah aktif, kalau semisal keluarga cari medis mungkin sudah bisa langsung tampak tanda-tanda," ungkap Melitta.

"Cuma saya juga tidak dapat memastikan, yang pasti yang bisa saya tetapkan adalah kanker tulang ganas progesinya cepat sekali dari stadium 1 sampai ke 3," imbuh dia.

Baca juga: Dokter Pastikan Penyebab Kanker Siswa SD di Bekasi yang Diamputasi Bukan karena Di-sliding

Kata Melitta, dokter mengamputasi kaki kiri F pada 26 Oktober 2023. Hingga kini, korban masih menjalani perawatan pasca operasi.

Sebagai informasi, aksi sliding terjadi pada Februari 2023. Diana Novita, ibunda korban menyebutkan, tiga hari setelahnya F mengeluh sakit di bagian kakinya.

Lantaran tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.

"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," papar Diana.

Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan kondisi sang anak semakin memburuk. Puncaknya pada Agustus 2023, dokter melakukan tindakan operasi amputasi, kaki F didiagnosis kanker tulang.

Diana mengatakan, dari keterangan dokter, benturan atau cedera bisa menjadi pemicunya.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami F memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," sebut Diana.

Baca juga: Trauma Berat, Siswa SD yang Di-sliding Teman Selalu Histeris Lihat Kakinya Sudah Diamputasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com