Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Korban Perundungan Teman di Bekasi Bakal Kemoterapi Usai Kakinya Diamputasi

Kompas.com - 02/11/2023, 18:43 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi berinisial F (12), bakal menjalani kemoterapi usai kaki kirinya diamputasi.

Dokter spesialis orthopedi RS Kanker Dharmais, dr Melitta Setyarani, mengatakan bahwa kemoterapi dilakukan usai dokter mengangkat kanker tulang yang diidap F.

"Sekarang masih dirawat untuk lukanya dan perbaikan kondisi umum. Setelah baik, nanti kemoterapi pasca-operasi. Setelah itu nanti kami evaluasi hasilnya," ujar Melitta di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Kamis (2/11/2023).

Melitta melanjutkan, tim dokter akan mengevaluasi perawatan lanjutan untuk korban. Kini, kondisi F mulai stabil dan masih diawasi oleh dokter.

Baca juga: Kaki Diamputasi, Siswa SD yang Dirundung di Bekasi Alami Kanker Tulang Stadium 4

Adapun F dinyatakan mengidap kanker tulang pada Februari 2023, tepatnya setelah aksi sliding yang dilakukan temannya.

Kendati begitu, Melitta menegaskan bahwa kanker tak berkaitan dengan benturan yang dialami korban.

"Kalau boleh saya simpulkan, kalau dari tekelan, trauma yang jatuh itu tidak menyebabkan kankernya sebenarnya. Karena kan di literatur juga tidak disebut seperti itu," jelas dia.

Kanker tulang yang dialami F, kata Melitta, disebabkan mutasi DNA.

Menurut dia, progresivitas kanker tulang sangat cepat. Dalam waktu enam bulan pasca-identifikasi, kanker tulang ini dinyatakan sudah stadium 4 pada 20 Oktober 2023. Kanker yang diidap F pun telah menyebar ke paru-paru.

Baca juga: Siswa SD Dirundung hingga Harus Diamputasi, Wakepsek: Selama Ini Enggak Ada Laporan Bullying

"Semisal Februari itu (sel kanker) sudah aktif, kalau semisal keluarga cari medis mungkin sudah bisa langsung tampak tanda-tanda," ungkap Melitta. "Cuma saya juga tidak dapat memastikan, yang pasti yang bisa saya tetapkan adalah kanker tulang ganas progesinya cepat sekali dari stadium 1 sampai ke 3," imbuh dia.

Sebagai informasi, aksi sliding terjadi pada Februari 2023. Diana Novita, ibunda korban menyebutkan, tiga hari setelahnya F mengeluh sakit di bagian kakinya.

Lantaran tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.

"Dirontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," papar Diana.

Baca juga: Kasus Siswa SD di Bekasi yang Di-sliding Teman Naik ke Penyidikan

Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan kondisi sang anak semakin memburuk. Puncaknya pada Agustus 2023, dokter melakukan tindakan operasi amputasi, kaki F didiagnosis kanker tulang.

Diana mengatakan, dari keterangan dokter, benturan atau cedera bisa menjadi pemicunya.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," sebut Diana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com