BEKASI, KOMPAS.com - Kasus dugaan perundungan F (12) siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang di-sliding temannya dinaikan ke tahap penyidikan.
Ibunda F Diana (40) melaporkan hal yang menimpa anaknya ke Polres Metro Bekasi pada 17 April 2023. Setelah enam bulan berlalu, kasus perundungan siswa SD di Bekasi ini naik dari penyelidikan ke penyidikan.
"Untuk kasus tersebut saat ini kami sudah menaikan kasus dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Kasie Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul, dikutip Kamis (2/11/2023).
Hotma mengatakan, tidak ada kendala dalam menangani kasus dugaan perundungan tersebut meski memakan waktu hampir enam bulan.
Baca juga: Penjelasan Dokter soal Kaki Siswa SD Diamputasi Usai Di-sliding: Benturan Tak Sebabkan Kanker Tulang
"Setelah naik ke penyidikan tentunya akan ditentukan siapa tersangka dari perkara tersebut," ucap dia.
Karena dalam hal ini perkara yang melibatkan anak di bawah umur, Hotma menuturkan, penyidik bergerak dengan kehati-hatian.
"Memang harus memperhatikan aspek kehati-hatian karena menyangkut anak-anak dan kita ketahui ada UUD sendiri yang mengatur sistem peradilan anak," paparnya.
Dihubungi terpisah, Wakasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Widodo Saputro juga menyampaikan hal serupa.
Widodo menjelaskan, terlapor merupakan teman korban sendiri yang bersekolah di sekolah yang sama.
"Yang dilaporkan anak (terduga pelaku) satu orang, teman-temannya juga sudah dimintai keterangan ada delapan orang," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dokter Spesialis Orthopedi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Melitta Setyarani, Sp OT memastikan kanker yang dialami F bukan karena aksi sliding oleh teman-temannya.
Baca juga: Bukan karena Di-sliding, Penyebab Kanker Tulang Siswa SD di Bekasi karena Mutasi DNA
"Di literatur, kanker tulang ganas juga tidak ada yang menyebutkan sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh menyebabkan kanker," kata Melitta saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/11/2023).
Dia menyampaikan, F datang dalam kondisi kanker yang telah menyebar ke paru-paru. Setelah diperiksa, korban didiagnosis mengidap kanker tulang stadium 4. Dokter kemudian mengamputasi kaki kiri F.
Adapun, aksi sliding terjadi pada Februari 2023. Tiga hari setelahnya, F mengeluh sakit di bagian kakinya.
Karena tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.
"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," imbuh Diana.
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan kondisi F semakin memburuk.
Puncaknya pada Agustus 2023, kaki F didiagnosis kanker tulang. Ia menjalani operasi pada Oktober 2023.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami F memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," imbuh Diana.
Baca juga: Sebelum Diamputasi, Kaki Siswa SD di Bekasi Alami Bengkak Usai Di-sliding
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.