KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan akan memberi bantuan kepada F (12), bocah laki-laki yang kaki kirinya diamputasi karena kanker.
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, Pemkab Bekasi siap membantu biaya pengobatan F dan memberi bantuan yang dibutuhkan setelah operasi pengangkatan kanker tulang yang dideritanya.
"Saat ini seluruh biaya pengobatan di-handle melalui BPJS Kesehatan mulai dari klinik pratamanya, karena ini rumah sakit sudah yang ke sekian dalam perawatan F," kata Dani dikutip dari keterangannya, Senin (6/11/2023).
"Kemudian setelah ini dengan kehilangan kakinya, maka akan dibantu kursi roda dan penyangga. F sendiri ingin kaki palsu jadi kami juga akan siapkan," tutur dia melanjutkan.
Selain secara alat, Pemkab Bekasi juga berupaya untuk memulihkan kondisi psikologis F. Sebab F juga merupakan korban perundungan di sekolahnya. Teman-temannya sempat menyakiti kaki F sebelum diamputasi.
Pihak Komisi Perlindungan Anak (KPA) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang nanti akan membantu proses pemulihan.
"Nanti setelah pulang ke rumah, dari UPTD PPA pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) yang akan membantu pendampingan psikologis F dan orangtuanya, sehingga nanti bisa mengikuti kegiatan seperti sedia kala," ujar Dani.
Baca juga: Amputasi Kaki Siswa SD di Bekasi Bukan karena Selengkat, tapi Kanker Tulang
Sebagai informasi, perundungan yang terjadi kepada F terjadi pada Februari 2023. Saat itu, kaki F di-sliding oleh temannya.
Tiga hari setelahnya, F mengeluh sakit di bagian kakinya. Karena tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.
"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," imbuh ibunda dari F, Diana.
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan kondisi F semakin memburuk. Puncaknya pada Agustus 2023, kaki F didiagnosis kanker tulang.
Baca juga: Penjelasan Dokter soal Kaki Siswa SD Diamputasi Usai Di-sliding: Benturan Tak Sebabkan Kanker Tulang
Ia menjalani operasi pada Oktober 2023. Diana mengatakan, dari keterangan dokter, benturan atau cedera bisa menjadi pemicunya.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami F memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," imbuh Diana.
F lalu dibawa ke RS Pusat Kanker Dharmais untuk dirawat. Pihak Dharmais kemudian menyatakan, kanker yang terjadi kepada F bukan karena aksi sliding.
Dokter Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Melitta Setyarani, Sp.OT memastikan, kanker yang dialami F bukan karena aksi perundungan itu.
"Di literatur, kanker tulang ganas juga tidak ada yang menyebutkan sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh menyebabkan kanker," ujar Melitta saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Derita Siswa SD di Bekasi: Kaki Diamputasi Usai Di-sliding Teman, Didiagnosis Kanker Tulang
Dia menjelaskan bahwa F datang dalam kondisi kanker yang telah menyebar ke paru-paru. Setelah diperiksa, korban didiagnosis mengidap kanker tulang stadium 4. Dokter kemudian mengamputasi kaki kiri F.
"Kalau ditanya apakah dari jatuh menyebabkan amputasi itu, saya bisa bilang dari medis itu tidak," ucap Melitta.
Dalam kesempatan itu Melitta menuturkan, kanker tulang yang dialami F disebabkan mutasi DNA.
"Penyebab kanker tulang sampai sekarang kami masih bilang mutasi DNA, mutasi sel," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.