JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Gedong di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, menjadi daerah langganan banjir setiap musim hujan tiba.
Sekretaris RT 010 RW 08 Kelurahan Gedong Darmansyah mengungkapkan, penyebab banjir di lingkungannya bukan air kiriman dari Bogor dan Depok.
Sebab, wilayah RW 08 tidak berdekatan dengan aliran kali.
"Saya di sini dari tahun 1974 awal. Dulu belum banjir. Banjir baru tahun 2000-an. Kenapa? Karena banyak klaster, jadi tanah serapan berkurang," ungkap dia kepada Kompas.com di Gedong, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Tak Masuk Data BPBD DKI, Kelurahan Gedong Pasar Rebo Sempat Terendam Banjir Setinggi 80 Sentimeter
Saat Darmansyah pertama kali tinggal di wilayah itu, masih banyak kebun dan tanah kosong di sekeliling permukiman.
Lambat laun, pembangunan mulai terjadi. Semakin banyak permukiman warga, bangunan untuk berniaga, dan rumah kos bermunculan.
Kebun dan tanah kosong yang sebelumnya membantu menyerap air hujan semakin berkurang.
"Banjir di sini bukan karena air kiriman, (tetapi) karena debit air hujannya banyak dan hujannya lama. Akhirnya, air enggak ketampung. Lagi-lagi karena kurangnya tanah serapan," jelas Darmansyah.
Baca juga: Jalan di Depan AEON Tanjung Barat Dilanda Banjir, Sudin SDA: Ada Penyempitan Saluran Air
Dahulu, ketinggian air banjir terparah sekitar 50 sentimeter. Kini, ketinggian air bisa mencapai 70-80 sentimeter.
Untuk mengatasi banjir, selokan air di sisi kanan dan kiri jalan permukiman warga dilebarkan. Ada selokan yang kini lebarnya 60 sentimeter, ada pula yang 80 sentimeter.
Meskipun demikian, Darmansyah menerangkan, pelebaran selokan air di RW 08 Gedong masih belum cukup. Sebab, banjir kini semakin parah.
"Got dibuat, tapi tanah serapan habis, ya sama saja. Enggak ada perubahan karena masih banyak perumahan," kata dia.
Darmansyah berujar, selokan air di RT 006 dan RT 010 bermuara ke sebuah selokan sentral. Selokan sentral itu mengarah langsung ke Kali Cililitan.
Namun, lebar selokan sentral hanya dua meter. Padahal, selokan itu juga menerima air kiriman dari banyak wilayah.
"Got penampungan itu enggak cuma (menerima air) dari RW 08 yang punya 10 RT dan RW 02 yang punya 12 RT, tapi juga limpahan air dari Jalan Tol TB Simatupang. Got juga dangkal, jadinya enggak mampu," ujar dia.
Baca juga: Jakarta Banjir di Awal Musim Hujan, Dinas SDA DKI Klaim Sudah Lakukan Berbagai Pencegahan
Darmansyah dan warga setempat berharap selokan sentral dilebarkan masing-masing satu meter pada sisi kanan dan kirinya, atau setidaknya dikeruk.
Adapun wilayah RT 006 dan RT 010 di RW 08 Kelurahan Gedong terendam banjir setinggi 70-80 sentimeter pada Minggu.
Banjir muncul sekitar pukul 15.15 WIB usai dua wilayah itu dilanda hujan deras sejak pukul 14.15 WIB.
Setelah pukul 15.15 WIB, hujan berubah menjadi gerimis sampai pukul 16.00 WIB. Namun, banjir baru mulai surut pukul 17.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.