Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kematian di Koja, Kriminolog: Hamka Tutup Diri dari Lingkungan Sekitar, Akibatnya Istri Tidak Punya Keterampilan Sosial

Kompas.com - 07/11/2023, 13:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga istri Hamka (50), NP (30) tidak memiliki keterampilan sosial yang disebabkan oleh tindakan suami dengan menutup diri dari lingkungan sekitar.

Hal tersebut, menurut Adrianus, berakibat fatal karena NP tidak bisa meminta pertolongan kepada lingkungan sekitar saat suaminya sekarat atau meninggal dunia.

“Kalau lihat dari pengakuan warga, saya lihat di televisi, kan dikatakan bahwa keluarga ini tertutup. Artinya, itu bukan hanya istri, tapi suami juga,” kata Adrianus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

“Sang suami menutup diri dengan lingkungan sekitar dan akibatnya sang istri tidak lagi mempunyai social skills,” ujar Adrianus melanjutkan.

Baca juga: Kriminolog Kaitkan Kematian Hamka dan Balitanya dengan Fenomena Hikikomori di Jepang

Dia menjelaskan, untuk meminta pertolongan terhadap tetangga atau masyarakat setempat saat situasi tengah darurat diperlukan adanya keterampilan sosial.

Adrianus juga mengatakan, keterampilan sosial tidak begitu saja didapatkan oleh seseorang. Oleh karena itu, perlu bersosialisasi.

"Misalnya, kita akan berani minta tolong kalau pada hari yang lalu juga menolong orang, kan gitu. Tapi, karena yang bersangkutan bertemu orang enggak, menolong orang enggak pernah. Maka, tentu dia enggak punya social skills saat dirinya butuh pertolongan. Misalnya begitu," ucap Adrianus.

Dalam kasus ini, Adrianus menduga Hamka meninggal dunia karena penyakit terminal yang dideritanya.

Sementara itu, NP diduga mengalami gangguan ketidaksehatan mental.

Di sisi lain, Adrianus berpendapat selama menjalani bahtera rumah tangga, Hamka sangat dominan terhadap keluarganya sehingga NP hanya berada di bawah bayang-bayang suami.

Baca juga: Istri Hamka Saksi Kunci Kematian Suami-Anak, Pemeriksaan Kejiwaan Harus Hati-hati

"Banyak lho istri yang begitu, yang betul-betul hanya jadi semacam pembantu rumah tangga saja, mengekor saja. Maka lalu kemudian dia menjadi orang yang bodoh ketika suaminya meninggal. Itu yang bisa menjelaskan mengapa dia seperti membiarkan suaminya berhari-hari," ujar Adrianus.

"Nah, kalau anak itu kan mengikuti apa kata ibu. Ketika ibu enggak kasih makan, ya anak jadi kekurangan gizi," ucapnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, aroma tak sedap dari sebuah rumah, Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 10 Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, menuntun warga menemukan jasad Hamka (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan), dalam keadaan membusuk, Sabtu (28/10/2023).

Bersamaan dengan itu, warga juga menemukan Istri Hamka, NP (30), dan anak sulungnya, AD (3), dengan keadaan lemas.

Sejauh ini, berdasarkan hasil otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya membusuk di rumahnya.

Sementara itu, masih berdasarkan hasil otopsi, AQ sudah meninggal dunia selama 3 hari sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Pihak kepolisian belum bisa memeriksa istri Hamka karena kondisi yang bersangkutan sangat memprihatinkan.

Padahal, NP disebut-sebut sebagai saksi mahkota untuk mengungkap penyebab kematian Hamka dan AQ.

Baca juga: Saksikan Kematian Suami dan Anaknya di Koja, Kondisi Psikis Istri Hamka Masih Dipantau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Megapolitan
ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

Megapolitan
Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com