Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Para Pengendara yang Terjebak Macet di Jalan TB Simatupang

Kompas.com - 08/11/2023, 08:18 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Irwan (36), salah satu pengendara sepeda motor mengeluhkan tentang kemacetan yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Sebagai pengguna jalan yang setiap harinya melintasi Jalan TB Simatupang, dia merasa terganggu dengan kemacetan yang disebabkan oleh proyek di dekat gedung Antam.

"Kalau sering, hampir setiap hari kali ya. Karena, rute pulang kerja," kata Irwan saat ditemui Kompas.com di Jalan TB Simatupang, Selasa (7/11/2023).

"Buset, kalau sebelum ada proyek mah ini enggak sampai segini macetnya. Cuma, pas ada proyek, wah lebih gila. Karena, ini jalan kecil, ditambah ada proyek, kan lebih parah lagi," ujar Irwan melanjutkan.

Baca juga: Macet Parah di Jalan TB Simatupang, Banyak Pengendara Motor Berhenti di Pinggir Jalan

Berbeda dengan Irwan, salah satu pengemudi ojek online (ojol) bernama Haerul (35) mengaku jarang melintasi Jalan TB Simatupang.

Sebab, warga Cileungsi, Kabupaten Bogor itu kebetulan melintasi Jalan TB Simatupang karena habis mengantar order paket ke daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

"Kalau seberapa sering, gue jarang-jarang sih. Cuma paling seminggu sekali terkadang lewat sini," ujar Haerul.

Mengingat jarak tempuh rumahnya yang lumayan jauh, dia memutuskan berhenti di depan gedung Antam untuk istirahat sejenak.

Ia merasa kelelahan dengan kemacetan yang disebabkan proyek tersebut.

"Kalau untuk proyek ini, kurang paham ya. Cuma gue lihat, ini macet banget. Makanya gue minggir, pusing, macet banget soalnya," kata Haerul.

Dia memahami bahwa sebagai pengguna jalan harus bersabar dan menjaga emosi. Namun tetap saja, kesabaran dan emosi terkadang tak terbendung karena kemacetan.

Pengalaman serupa disampaikan Agus (43), pengendara sepeda motor asal Cibubur.

Baca juga: Pusingnya Berkendara di Jalan TB Simatupang yang Macet, Pengendara Motor: Penuh Perjuangan...

Ia yang hendak pulang bersama istri dan anak bungsunya itu mengaku sudah lima tahun terakhir tidak melintasi Jalan TB Simatupang. Namun, dia terkejut dengan macet di TB Simatupang ini.

"Enggak terlalu sering. Cuma, kalau ada perlu, pasti lewat sini. Karena, jalur yang saya tahu, cuma jalur utama saja. Iya, jalan utama," tutur Agus.

Ayah dua anak itu merasakan sakit kepala ketika melewati Jalan TB Simatupang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com