Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dari Pinggiran Kali Pesanggrahan, Penduduknya Kebanjiran Tiap Hari Saat Musim Hujan

Kompas.com - 09/11/2023, 12:12 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap kali memasuki musim hujan, warga di sekitar bantaran Kali Pesanggrahan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat kerap dilanda kebanjiran. Luapan air dari kali itu melimpas ke jalanan hingga permukiman warga.

Sariah (50), salah satu warga mengatakan, hujan yang melanda Jakarta beberapa hari lalu pun menyebabkan kawasan itu banjir.

"Kemarin, hari Sabtu air naik juga (dari Kali Pesanggrahan). Kalau musim hujan di sini hampir setiap hari banjir," ujar Sariah saat ditemui di lokasi, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Optimalkan Waduk Ciawi dan Sukamahi untuk Tangani Banjir

Akibatnya, escavator yang sedang mengeruk Kali Pesanggrahan terpaksa diangkat ke permukaan tanah yang lebih tinggi. Menurut dia, banjir juga terjadi karena air kiriman dari Bogor.

"Kalau di Bogor hujan, tetapi di sini enggak hujan, tetap langsung ke sini. Kadang kalau cuaca lagi terang, banjir datang. Itu berarti hujan di Bogor," ucap Sariah.

Meski masih kebanjiran, Sariah mengakui kali ini tidak separah sebelumnya. Dia menduga hal ini karena Kali Pesanggrahan yang rutin dikeruk. 

"Sebelum dikeruk, air tinggi. Itu di Kompleks Perjuangan yang di depan sampai ke teras-teras ketutup (banjir)," ungkap Sariah.

Baca juga: Berulang Kali Terjadi Banjir, 25 Kelurahan di Jakarta Masuk Kategori Rawan

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari menyampaikan, ada 17 saluran air yang dikeruk untuk mengantisipasi banjir. Saluran ini berupa kali dan saluran penghubung (PHB) di delapan kecamatan di Jakarta Barat.

"Jadi itu ada Kali Duri Kosambi, Kali Pesanggrahan, PHB Citra Extinction 2, PHB Peternakan 2, Kali Semongol, PHB Wali Kota, PHB Rawa Buaya, PHB Srengseng dan beberapa saluran lainnya," tutur Purwanti.

Hal tersebut, bakal dilakukan secara bertahap. Sehingga Purwanti mengaku belum mengetahui secara pasti kapan pengerukan kali akan rampung.

"Kami targetnya awal tahun sudah bisa selesai ya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com