Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lexus Berpelat Korps Diplomatik Tabrak 4 Pejalan Kaki dan Motor di Cilincing

Kompas.com - 10/11/2023, 13:38 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil Lexus GS 300 berpelat nomor CD 27 09 dari Korps Diplomatik menabrak empat pejalan kaki dan sebuah motor di Jalan Raya Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/11/2023).

Dari empat pejalan kaki yang ditabrak, tiga di antaranya merupakan pelajar berinisial MR (17), SP (16), dan IH (19), sedangkan satu korban ibu rumah tangga berinisial M (43).

Pengemudi Lexus GS 300 yang belum diketahui identitasnya itu menabrak korban saat berkendara dari arah Cilincing menuju Tanjung Priok.

“Sesampainya di dekat persimpangan traffic light Jaya, mobil hilang kendali, oleng ke kiri dan menabrak tiga orang pejalan kaki (MR, SP, dan IH) yang sedang berdiri di trotoar sisi kiri,” kata Kasat Lantas Wilayah Jakarta Utara Kompol Edi Purwanto saat dikonfirmasi.

Baca juga: Heru Budi: Jakarta Tak Bisa Terhindar dari Banjir karena Permukaan Tanah Terus Turun

Lexus GS 300 tersebut juga menabrak sepeda motor Honda Beat berpelat nomor B 3212 UZM yang terparkir di dekat tiga pejalan kaki tersebut.

Setelah mobil menabrak tiga pejalan kaki dan motor, pengemudi tersebut tetap melajukan kendaraannya.

Sesampainya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, mobil itu kembali menabrak M yang sedang berjalan di trotoar.

“Kemudian, kendaraan Lexus GS 300 CD 27 09 tersebut tetap melaju kabur ke arah pemakaman Mbah Priok dan kemudian memutar balik ke arah timur (Cilincing), kemudian tertangkap di depan Pelabuhan NTCP 1,” ungkap Edi.

Baca juga: Firli Bahuri Mangkir dari Pemeriksaan, Polda Metro Pastikan Penyidikan Tetap Berlangsung

Edi memastikan tidak ada korban yang meninggal dunia. Empat pejalan kaki yang ditabrak Lexus GS 300 itu mengalami luka ringan.

“Korban luka ringan,” tutur dia.

Sementara itu, Lexus tersebut mengalami kerusakan. Bagian bemper depan baret dan penyok, kaca depan pecah, serta bemper belakang baret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com