JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang menyesalkan segala bentuk intimidasi terhadap mahasiswa setiap kali mengkritik kebijakan pemerintah.
Melki bersama kelompok mahasiwa memang gencar memprotes kebijakan pemerintah, termasuk terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres.
Namun, suara lantangnya itu justru berbuah intimidasi terhadap dirinya. Keluarganya pun tak lepas dari sasaran intimidasi.
Baca juga: Kapolda Kalbar Pastikan Tidak Ada Anggotanya Datangi Sekolah dan Keluarga Ketua BEM UI
"Bagi kami, ini adalah upaya untuk penyebaran rasa takut," ucap Melki saat berbincang di Obrolan Newsroom, Kompas.com, Senin (13/11/2023).
Di sisi lain, Melki melihat upaya intimidasi itu juga sebagai bentuk upaya menghadirkan stigma bahwa ia dan rekan sesama mahasiswa sedang diawasi aparat tersebut.
"Itu upaya menyebarkan rasa takut sehingga kami diharapkan untuk tidak bersuara lagi," kata Melki melanjutkan.
Adapun ibu Melki disebut sempat didatangi oleh aparat kepolisian. Melki kemudian terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mengecek kondisi ibunya.
Melky juga menuturkan ibunya tak mempermasalahkan segala bentuk intimidasi tersebut selama ia memiliki prinsip yang kuat dan komitmen yang baik untuk menyuarakan banyak hal.
Baca juga: Saat Ketua BEM UI dan Keluarganya Diduga Diintimidasi Aparat, Semakin Intens Usai Protes Putusan MK
Adapun awal kabar intimidasi ini pertama kali ia ketahui saat salah satu gurunya di Pontianak didatangi aparat. Mendapat kabar itu, Melky langsung menelepon ibunya.
"Ibu menjawab benar ternyata ada yang ke rumah, dua orang. Satu orang mengaku tentara, seorang Babhinsa. Satunya lagi berpakaian sipil seperti warga sipil pada umumnya," ucap Melki.
Menurut Melki, sang ibu ditanya hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan anaknya itu baik itu selama tinggal di Pontianak maupun kegiatan berkuliah di kampus.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Pipit Rismanto membantah anak buahnya mengintimidasi Ketua BEM UI Melki Sedek Huang.
Baca juga: Cerita Ketua BEM UI Ibunya di Pontianak Didatangi Orang Berpakaian Tentara, Mengaku Babinsa
Sebaliknya, Pipit Rismanto mengaku siap untuk memberikan perlindungan kepada Melki Sedek Huang selama kembali ke kampung halamannya di Pontianak.
"Dalam kesempatan ini, dengan tegas saya membantah adanya intimidasi yang dilakukan oleh anggota kepolisian terhadap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang," kata Pipit di Pontianak, dikutip dari Kompas TV, Jumat (10/11/2023).
Pipit menegaskan, tidak ada anggota kepolisian yang terlibat dalam intimidasi tersebut. Ia mengaku akan terbuka untuk menerima laporan dari masyarakat yang merasakan hal sama.
Selain itu, Pipit juga menegaskan komitmen Polri dalam menjaga netralitas seluruh anggotanya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca juga: Kecewa MK Kabulkan Gugatan Batas Usia Capres Cawapres, Ketua BEM UI: Bukan Ranah Yudikatif
Ia juga menekankan, tidak ada indikasi anggota Polri yang terlibat dalam intimidasi. Apabila ada pelanggaran, maka pelaku akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
Pipit juga menyampaikan dukungan kepada Melki Sedek Huang dan keluarganya, menjanjikan bantuan dalam membuat laporan terkait intimidasi yang dialami.
"Kami juga siap memberikan pelayanan yang terbaik, jika memang dari keluarga Melki butuh pengamanan atas ancaman, intimidasi, pihak manapun, Polda Kalbar siap memberikan pengamanan," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.