Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua BEM UI Terbang ke Pontianak, Tengok Ibunya yang Diintimidasi karena Protes Putusan MK

Kompas.com - 13/11/2023, 17:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang bertolak ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk menengok kondisi keluarganya usai mendapat kabar adanya intimidasi di sana.

Seperti diketahui, keluarga Melki diduga diintimidasi oleh aparat yang mengaku dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI (Polri). Intimidasi ini diduga berkaitan dengan kritik Melki terhadap kebijakan pemerintah.

"Kata ibu, 'ini hanya ancaman biasa, kamu tetap bicara dan kritis terus saja, nak.' Ibu saya sepertinya adalah orang yang memiliki mental yang sangat kuat," ucap Melki saat berbincang di Obrolan Newsroom, Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Ketua BEM UI Sebut Guru SMA-nya di Pontianak Sempat Ditanya-tanya Seseorang Jelang Putusan MK

Adapun Melki sudah kembali ke Jakarta pada Senin pagi tadi. Menurut Melki, ibunya kini dalam kondisi baik dan sehat. Bahkan, kata dia, ibunya tak gentar atas intimidasi tersebut.

Melki selama ini memang secara aktif mengkritisi kebijakan pemerintah, termasuk terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres.

Melki mengaku sudah sering mendapat teror-teror digital. Intensitas ancaman tersebut kian tinggi menjelang aksinya mengkritisi putusan MK.

Namun, suara lantangnya itu justru berbuah intimidasi terhadap dirinya. Keluarganya pun tak lepas dari sasaran intimidasi. Ibunya disebut sempat didatangi oleh aparat kepolisian.

Baca juga: Saat Ketua BEM UI dan Keluarganya Diduga Diintimidasi Aparat, Semakin Intens Usai Protes Putusan MK

kendati demikian, Melki menuturkan, ibunya tak mempermasalahkan segala bentuk intimidasi tersebut selama ia memiliki prinsip yang kuat dan komitmen yang baik untuk menyuarakan banyak hal.

Adapun awal kabar intimidasi ini pertama kali ia ketahui saat salah satu gurunya di Pontianak didatangi aparat. Mendapat kabar itu, Melki langsung menelepon ibunya.

"Ibu menjawab benar ternyata ada yang ke rumah, dua orang. Satu orang mengaku tentara, seorang Babhinsa. Satunya lagi berpakaian sipil seperti warga sipil pada umumnya," ucap Melki.

Menurut Melki, sang ibu ditanya hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan anaknya itu baik itu selama tinggal di Pontianak maupun kegiatan berkuliah di kampus.

Melihat ada upaya dari orang-orang yang mengaku aparat itu untuk mencari identitasnya dan hal-hal yang bersifat privasi.

Selain itu, ucap Melki, intimadasi itu merupakan sebagai upaya penyebaran rasa takut dan stigma bahwa gerakan mahasiswa penolak putusan MK itu sedang diawasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com