Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Syarif, Penjual Sate Padang yang Dagangannya Pernah Diborong Kapolda Metro Jaya

Kompas.com - 14/11/2023, 13:46 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang sate padang bernama M Syarif (59), berbagi kisah hidupnya selama berjualan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.

Dengan menggunakan sepeda, dia mengaku sudah berjualan sate padang selama 40 tahun di kawasan Gatot Soebroto.

Tak heran, Syarif menjadi salah satu pedagang senior di kawasan ini. Syarif menawarkan harga Rp 23.000 per porsi sate padangnya.

Karena berjualan di trotoar, fasilitas yang disediakan Syarif untuk pembeli pun sangat seadanya. Pembeli hanya diberi tempat duduk di kursi plastik jika ingin makan sate padang di tempatnya. 

Baca juga: Ogah di Mapolda Metro Jaya, Firli Minta Diperiksa di Bareskrim dalam Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Tidak seperti pedagang sate padang lainnya, ia memilih berjualan sejak pagi. 

"Saya jualan dari pagi, paling jam 17.00 WIB sudah pulang. Lebih enak pagi-pagi," ucap Syarif saat ditemui Kompas.com, Senin (13/11/2023) sore.

Syarif percaya mencari rezeki itu lebih baik di pagi hari daripada malam hari. Keyakinannya itu pun terbukti pada saat Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tiba-tiba memborong satenya. 

Saat kejadian itu, Syarif sedang berjualan di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya.

Menurutnya, saat itu sedang ada upacara yang membuat hampir seluruh polisi di Polda Metro Jaya melakukan apel pagi.

Syarif kala itu sedang melayani beberapa polisi yang memesan usai apel.

Baca juga: Ada Polisi, Pengendara Tuntun Motornya di Trotoar Saat Lawan Arah di Dekat Stasiun Pasar Minggu

"Saya lagi dagang di dalam (Polda Metro) itu, di tiang bendera, pakai sepeda," jelas ia.

Tak lama, Ajudan Kapolda Metro mendatanginya untuk memborong habis dagangannya.

"Saat itu sedang sepi dagangan ya, karena dari pagi belum ada pembeli," kata ia.

"Ajudannya kasih tahu, Kapolda Metro yang makan tuh. Dia bilang, dagingnya yang bagus ya bang," lanjut Syarif.

Syarif merasa bahagia ketika barang dagangannya diborong habis.

Ia langsung bersemangat mengipas sate padang saat itu.

"Sampai capek saya, dagangan diborong," kata ia.

Pengalaman itu tak pernah terlupakan olehnya. Di satu sisi, dagangannya ludes terjual dalam setengah hari.

Di satu sisi lainnya, ia merasa bangga makanan buatannya pernah dimakan oleh Kapolda Metro Jaya.

"Saya merasa senang saat itu," tutur Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Megapolitan
Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Megapolitan
Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Megapolitan
Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com