JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara motor di Jakarta Timur mengaku kerap melanggar aturan lalu lintas saat berkendara.
Namun, mereka seolah tak mempermasalahkan pelanggaran yang kerap dilakukan.
Seorang warga Depok bernama Ardi (34) mengaku bahwa dirinya beberapa kali menerobos lampu merah dan melintas di jalur Transjakarta.
Baca juga: Pelanggar Lalu Lintas di Jakarta Timur: Saya Tidak Takut Celaka karena Naik Motornya Pelan...
Terkait tindakannya itu, Ardi tidak takut kecelakaan karena melihat situasi saat melanggar aturan lalu lintas.
"Makanya kan dilihat dulu kondisinya. Kayak lampu merah, kalau bisa diterobos ya terobos," ujar Ardi, Rabu (15/11/2023).
Sebagai contoh, Ardi tidak akan menerobos jika pengemudi dari arah lampu hijau ramai.
Namun, apabila pengemudi dari arah tersebut sepi, Ardi akan langsung menerobos.
"Walau nerobos, ya tetap jaga keselamatan. Keselamatan itu nomor satu. Kalau enggak pakai helm, saya cuma di jalan raya perumahan dan jarak dekat. Jadi enggak takut kecelakaan," kata dia.
Pelanggar lainnya yang tidak khawatir kecelakaan adalah Kenny (27), perantau asal Padang, Sumatera Barat, yang sudah merantau di Ibu Kota sejak tahun 2020.
Baca juga: Berbagai Alasan Pengendara Motor di Jaktim Nekat Langgar Aturan Lalin
Jenis pelanggaran lalu lintas yang sering Kenny lakukan adalah tidak memakai helm, menerobos lampu merah, melintas di jalur Transjakarta, dan melawan arah.
Untuk Kenny sendiri, alasannya tetap nekat melanggar lalu lintas bukan hanya karena ia juga melanggar dengan hati-hati.
"Kalau jatuh ya jatuh, celaka ya celaka. Sudah hati-hati saja kadang masih celaka juga," ucap Kenny, Rabu.
Menurut Kenny, faktor seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas bukan hanya karena melanggar aturan.
Pengendara lain yang tidak berkendara dengan hati-hati, juga bisa menyebabkan kecelakaan.
"Bisa saja sudah taat aturan lalu lintas, tapi kecelakaan karena ditabrak atau diseruduk kendaraan lain dari belakang. Enggak ada bedanya, mau ngelanggar aturan atau enggak, namanya juga takdir," tutur Kenny.
Baca juga: Tak Khawatir Ditilang, Pelanggar Lalin di Jaktim: Kalau Ada Polisi, Ya Waspada...
Ardi mengatakan, ia tidak takut kena tilang karena jarang melanggar saat ada polisi.
Untuk jenis pelanggaran tidak memakai helm, Ardi hanya melakukannya di jalan raya perumahan.
Sementara itu, pelanggaran berupa menerobos lampu merah dan melintas di jalur Transjakarta, Ardi melakukannya tergantung situasi dan kondisi.
"Di jalanan umum kan enggak ada polisi, jadi bisa enggak pakai helm. Kalau di jalan protokol, misalnya nerobos atau masuk jalur TJ (Transjakarta), ya lihat dulu ada polisi atau enggak," terang Ardi.
"Kalau ada petugas (polisi) yang berjaga, terus saya nerobos lampu merah, misalnya, ya itu namanya ngeledek polisi dong," sambung dia.
Baca juga: Melanggar Lalu Lintas Sudah Menjadi Kebiasaan
Sama seperti Ardi, Kenny juga mengaku tidak khawatir kena tilang.
"Enggak pernah ditilang sih selama ini, dan enggak khawatir juga sih kalau kena. Kan tinggal kasih saja STNK atau motornya, nanti tinggal diambil," tutur Kenny.
(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.