Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggar Lalu Lintas di Jakarta Timur: Saya Tidak Takut Celaka karena Naik Motornya Pelan...

Kompas.com - 17/11/2023, 10:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara motor di Jakarta Timur mengaku tidak takut mengalami kecelakaan saat melanggar aturan lalu lintas.

Warga Ciracas, Jakarta Timur bernama Adi (40) mengatakan, dia berkendara secara perlahan ketika tidak menggunakan helm.

"(saya) Enggak takut celaka sih, karena kan naik motornya pelan dan di pinggir jalan (tepi kiri jalan)," ujar Adi kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Adi mengaku hanya berani tidak menggunakan helm saat melintas di jalan perumahan, seperti Jalan Lapangan Tembak Cibubur.

Baca juga: Alasan Pengendara Motor Langgar Aturan Lalu Lintas: Terburu-buru Dikejar Waktu

Menurutnya, selama tujuannya hanya berjarak maksimal 20 meter dari rumahnya, ia tidak perlu memakai helm.

Selain karena titik yang dituju dekat, Adi juga sudah memahami medan yang dilalui karena ia lahir dan besar di sekitar Jalan Lapangan Tembak.

"Walau enggak pakai helm ya tetap waspada. Selain itu juga kan saya sudah tahu medannya, sudah hafal biasanya secepat apa kendaraan yang melintas di sekitar rumah saya," tutur Adi.

Sementara itu, Ardi (34) yang merupakan warga Depok mengatakan, ia tidak takut kecelakaan karena melihat situasi saat melanggar aturan lalu lintas.

Bukan hanya tidak menggunakan helm, Ardi juga beberapa kali menerobos lampu merah dan melintas di jalur Transjakarta.

"Makanya kan dilihat dulu kondisinya. Kayak lampu merah, kalau bisa diterobos ya terobos," ujar Ardi, Rabu.

Baca juga: Melanggar Lalu Lintas Sudah Menjadi Kebiasaan

Sebagai contoh, jika pengemudi dari arah lampu hijau ramai, Ardi tidak akan menerobos. Beda halnya jika pengemudi dari arah tersebut sepi, Ardi akan langsung menerobos.

"Walau nerobos, ya tetap jaga keselamatan. Keselamatan itu nomor satu. Kalau enggak pakai helm, saya cuma di jalan raya perumahan dan jarak dekat. Jadi enggak takut kecelakaan," kata dia.

Pelanggar lainnya yang tidak khawatir kecelakaan adalah Kenny (27), perantau asal Padang, Sumatera Barat, yang sudah merantau di Ibu Kota sejak tahun 2020.

Jenis pelanggaran yang sering Kenny lakukan yaitu tidak memakai helm, menerobos lampu merah, melintas di jalur Transjakarta, dan melawan arah.

Untuk Kenny sendiri, alasannya tetap nekat melanggar lalin bukan hanya karena ia juga melanggar dengan hati-hati.

"Kalau jatuh ya jatuh, celaka ya celaka. Sudah hati-hati saja kadang masih celaka juga," ucap Kenny, Rabu.

Menurut Kenny, faktor seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas bukan hanya karena melanggar aturan. Pengendara lain yang tidak berkendara dengan hati-hati, juga bisa menyebabkan kecelakaan.

"Bisa saja sudah taat aturan lalu lintas, tapi kecelakaan karena ditabrak atau diseruduk kendaraan lain dari belakang. Enggak ada bedanya, mau ngelanggar aturan atau enggak, namanya juga takdir," pungkas Kenny.

Baca juga: Kisah Tak Terlupa Para Pelanggar Lalu Lintas: Koma karena Kecelakaan dan Kena Tilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com