"Kami akan investigasi. (Jika benar) tentu akan kita ambil tindakan," tegas Babai.
Babai juga mencecar jajaran Dinas Kesehatan Kota Depok terkait penggunaan toples pada makanan tambahan pencegah stunting.
Babai mengatakan anggaran untuk pengadaan toples cukup besar. Adapun toples wadah menu PMT disediakan langsung oleh wirausaha bersama (WUB) yang menjadi pihak ketiga.
Jika harga wadahnya saja Rp 10.000 per buah lalu dikalikan tiga toples per anak, totalnya jadi Rp 30.000.
"Lalu Rp 30.000 dikali Rp 9.000-an anak berarti Rp 270 juta, gitu untuk toples saja," ujar Babai.
Baca juga: Wapres Perintahkan Jajaran Cek Menu Makanan Cegah Stunting di Depok
DPRD Kota Depok juga mencecar jajaran Dinkes soal stiker pada toples wadah. Padahal, anggaran program itu dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Stiker tersebut menampilkan wajah Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.
"Ini kan APBN bukan APBD. Beda kalau APBD ya, bisa diterima. Ini kan APBN kenapa enggak gambar Jokowi?" celetuk dia.
Sebelumnya, banyak pihak yang mengkritik penggunaan stiker bergambar Idris dan Imam yang tersenyum pada tutup wadah makanan pencegah stunting.
Di bawahnya terdapat tulisan "Bocah Depok Kudu Sehat. Prestasi Hebat, Stunting Minggat".
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, Pemkot telah mencopot dan mengganti vendor WUB di Kecamatan Tapos lantaran salah memberi menu dalam program PMT di sana.
"Ada (yang diputus kontrak) di Tapos," kata Mary.
Penggantian vendor ini imbas dari ketidaksesuaian menu program PMT di Kecamatan Tapos yang disajikan oleh vendor tersebut.
"Ya mereka kan ketidaksesuaian menu hari pertama. Jadi akhirnya dievaluasi, dirasa belum memenuhi ketentuan yang ada," ungkap Mary.
Seharusnya, kata Mary, hari pertama adalah waktu untuk penyajian menu kudapan. Namun, vendor itu malah memberikan nasi dan sayur sop.
Baca juga: DPRD Depok Pertanyakan Wajah Wali Kota Mejeng di Stiker Toples Menu Stunting, padahal Dana dari APBN
"Sebenarnya nasi dengan tahu memenuhi, tapi karena hari itu seharusnya kudapan, tapi yang disiapkan nasi dan sayur sop. Sekarang sudah berganti WUB," ucap Mary.
Diberitakan sebelumnya, menu program PMT Dinkes Kota Depok di Kecamatan Tapos menuai kritik dari masyarakat.
Pasalnya, menu pencegah stunting yang disajikan dengan anggaran Rp 18.000 per paket hanya berupa nasi, kuah sop, dan tahu rebus.
(Tim Redaksi : Wasti Samaria Simangunsong , Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.