Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pulogebang Resah, Praktik Prostitusi dari Panti Pijat Mulai Masuki Permukiman

Kompas.com - 20/11/2023, 23:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis prostitusi berkedok panti pijat di kawasan Kampung Sawah Indah, Jalan Cakung Cilincing Timur, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, sudah memasuki permukiman warga.

Ketua Warga Kampung Sawah Indah, Dasrizal, mengatakan warga Kampung Sawah Indah RT 001/RW 05 Pulogebang merasa resah karena hal itu.

"Bikin resah warga karena kadang (para pekerja seks komersial) sudah masuk (menjual diri) ke gang (permukiman), bukan di pinggir jalan," terang dia di Cakung, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).

Dasrizal mengungkapkan, panti pijat plus-plus itu sudah berdiri sejak tahun 2005. Dahulu, panti pijat paling banyak berjumlah dua.

Baca juga: Warga Pulogebang Demo di Sepanjang Jalan Tempat Prostitusi Berkedok Panti Pijat

Seiring berjalannya waktu, jumlahnya semakin banyak. Para pekerja seks komersial (PSK) juga disebut semakin "berani" dalam bekerja.

Di kawasan Kampung Sawah Indah, ada sebuah gang bernama Gang Sejahtera. Gang ini merupakan jalan utama warga setempat.

Para PSK sudah mulai bekerja di gang itu. Padahal, warga yang melintas bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

"Anak-anak enggak mau lewat situ karena pada takut. Sudah pernah kami tegur, tapi tidak dihiraukan," kata Dasrizal.

Pihaknya pernah melakukan penutupan terhadap belasan panti pijat di Jalan Cakung Cilincing Timur wilayah Kampung Sawah Indah.

Baca juga: Jadi Reseller sejak 2022, Ghisca Debora Disebut Selalu Berhasil Dapatkan Tiket Konser Internasional

Namun, beberapa hari setelah penutupan, panti pijat plus-plus kembali buka. Ibu-ibu anggota majelis taklim pun gerah.

"Ibu-ibu majelis talim gerah, dan akhirnya memutuskan menggelar aksi," ujar Dasrizal.

Dasrizal mengungkapkan, pihaknya sudah sering menegur para pemilik panti pijat plus-plus.

Namun, teguran selalu tidak dihiraukan. Seiring berjalannya waktu, para anggota majelis taklim sepakat untuk melakukan penutupan.

Penutupan terhadap panti pijat plus-plus dilakukan beriringan dengan long march sepanjang 1 kilometer, Minggu (19/11/2023) malam.

"Penutupan dimotori oleh ibu-ibu majelis taklim yang bergabung dengan (umat dari) dua mesjid, empat mushala, dan dua gereja," jelas Dasrizal.

Baca juga: Tersenggol Saat Nyalip, Pengendara Motor di Bekasi Tewas Terlindas Truk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com