BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Royal Melbourne Institute of Technology University

Menu Tambahan Anak "Stunting" di Bungur: Sayur Sop Isi Telur Puyuh dan Daging serta Susu

Kompas.com - 22/11/2023, 11:58 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah sorotan masyarakat terhadap menu anak stunting di Kota Depok, muncul kabar menggembirakan di Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat.

Ibu-ibu aparatur sipil negara (ASN) Kelurahan Bungur menyiapkan menu makanan tambahan untuk anak stunting dengan kalori yang cukup tinggi.

Ketika Kompas.com bertandang ke kantor Kelurahan Bungur, Rabu (22/11/2023) pagi, ibu-ibu tersebut sedang sibuk menyiapkan makanan untuk anak yang didiagnosis stunting di wilayahnya.

Baca juga: Menu Cegah Stunting di Depok Kian Membaik Usai Tuai Cecaran dan Kritik

"Kali ini kami masak sop. Isinya ada kuah kaldu, telur puyuh dan daging. Ada kentang dan wortelnya juga, lengkap sama daun bawang," ujar salah satu ASN sambil menuangkan sop ke dalam plastik.

Selain sayur sop, satu kotak susu UHT juga akan diberikan ke anak stunting di wilayah itu. Sayur sop dan susu UHT dikemas di dalam wadah plastik dan siap didistribusikan.

Untuk satu paket menu ini, nilai kandungan gizinya cukup tinggi, yakni 250-300 kalori, 10-15 gram protein, 6-10 gram lemak, dan 15-20 gram karbohidrat.

"Untuk menu jenis ini, diberikannya ke anak di atas usia satu tahun," ujar seorang petugas lainnya.

Makanan tambahan juga diberikan ke anak stunting berusia di bawah satu tahun.

Baca juga: Anggota DPRD Depok: Program Cegah Stunting Bukan Sekadar Bagi-bagi Makanan!

Namun, menunya berbeda, yakni bubur yang dibuat dengan bahan campuran sayuran dan daging sapi.

"Kami buat ada yang halus untuk usia di bawah delapan bulan, ada yang agak kasar untuk usia di atas sembilan bulan," lanjut PNS itu.

Menurut catatan Kelurahan Bungur, terdapat 41 anak yang didiagnosis stunting di wilayah itu. Jumlah menu yang dibikin pun sesuai dengan jumlah anak yang membutuhkan.

Lurah Bungur A Z Rachman mengungkapkan, program ini murni inisiatif PNS kelurahan serta mitra di TNI-Polri. Oleh sebab itu, biayanya bersumber dari kantong pribadi.

"Dan ini sudah berjalan di hari ke-55 sesuai dengan komitmen kami 60 hari," ujar Rachman.

Baca juga: Menu Pencegah Stunting Hari Ke-11, Warga Depok Dapat Roti Isi Telur Dadar

Ia bersyukur dalam kurun waktu 55 hari, 80 persen anak stunting di wilayahnya semakin membaik berat dan tinggi badannya.

Pihak kelurahan berharap, program ini bisa terus berlanjut hingga tidak ada lagi anak di wilayahnya yang didiagnosis stunting.


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com