Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik untuk Pemkot Depok atas Pembongkaran Trotoar Margonda, Dinilai Tak Punya Rencana Matang dan Buang-buang Anggaran

Kompas.com - 28/11/2023, 06:36 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Pembongkaran trotoar di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, tengah mendapat sorotan tajam.

Pasalnya, trotoar di jalan tersebut dibongkar setelah baru direvitalisasi pada akhir tahun lalu.

Sejumlah kritik pun dilayangkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Depok atas pembongkaran trotoar.

Tak punya rencana matang soal tata ruang

Baca juga: Trotoar Margonda Dibongkar Lagi, Pemkot Depok Dinilai Tak Punya Rencana Matang soal Tata Ruang

Pengamat tata kota Yayat Supriatna menilai pembongkaran trotoar di Jalan Margonda Raya menunjukkan ketidakmatangan Pemkot Depok dalam membuat perencanaan tata ruang.

Pasalnya, belum genap setahun usai revitalisasi, trotoar Jalan Margonda Raya kembali dibongkar untuk mengatasi banjir di sekitar lokasi.

Ia menilai, ketidaktahuan kontraktor akan masalah tata ruang air membuat banjir kerap terjadi, meski trotoar dan sistem drainase telah diperbaiki.

"Dari sisi kualitas teknis apakah perencanaan trotoar itu sejak awal betul-betul direncanakan secara matang atau tidak? Jangan-jangan kesalahannya itu adalah tidak memetakan (sumber daya air), atau kontraktornya tidak paham, sekadar jadi," kata Yayat melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Senin (27/11/2023).

Menurut Yayat, terkadang kontraktor tidak memerhatikan masalah geometrik jalan, masalah pipa air, hingga tingkat kemiringan jalan.

Padahal dalam teknis pengerjaan, untuk keperluan-keperluan ini tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan harus berkoordinasi pula dengan dinas terkait.

Baca juga: Trotoar Margonda Dibongkar Lagi, Warga Depok: Cepat Benerin agar Tak Banjir

"Sebelum pekerjaan itu dilaksanakan, terpetakan tidak masalah potensi air yang berubah aliran, titik air, atau titik genangan yang tidak terpecahkan. Pekerjanya itu bersinergi dengan dinas lain atau lembaga lain tidak?" ungkapnya.

"Biasanya trotoar dikerjakan oleh dinas pekerjaan umum, kalau di bawahnya ada gorong-gorong saluran air itu harus nanya sama bagian sumber daya air. Apalagi kalau ada pipa air di situ," kata Yayat.

Sehingga, jika pengerjaan dilakukan dengan kualitas teknis yang rendah, cenderung butuh biaya perawatan yang lebih mahal. Apalagi, bila terjadi kesalahan desain.

"Jadi saya kira persoalan itu masalah kordinasi pengawasan dan pekerjaan teknis serta pemahaman di lapangan yang tidak sepenuhnya dipahami kontraktornya atau pengawas secara maksimal," ujar dia.

Buang-buang anggaran

Ahli tata kota Nirwono Joga menilai Pemkot Depok terkesan buang-buang anggaran jelang akhir tahun atas pembongkaran trotoar.

Baca juga: Bongkar Trotoar di Margonda, Pemkot Depok Dinilai Buang-buang Anggaran

"Ya betul buang-buang anggaran dan menunjukkan Pemkot Depok tidak memiliki perencanaan trotoar yang matang," kata Nirwono saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com