Seharusnya, sebelum proyek ini dimulai Pemkot Depok sudah memiliki rencana induk terpadu untuk penataan infrastruktur bagi pejalan kaki.
"Termasuk trotoar, jembatan penyeberangan, jembatan penghubung, zebra cross atau pelican crossing, yang dibangun secara bertahap sesuai perencanaan menyeluruh dan penganggaran," ujar Nirwono.
Rencana induk itu, kata Nirwono, juga mencakup penataan saluran air, serta jaringan utilitas bawah tanah berupa kabel listrik, telepon, serat optik, pipa gas, air minum, dan air limbah.
Dengan adanya rencana induk terpadu, maka revitalisasi trotoar pun dapat dilakukan sekaligus.
"Sehingga tidak akan ada lagi kegiatan bongkar pasang trotoar. Anggaran pun menjadi lebih hemat, efisien, dan efektif," ucap dia.
"Jadi tidak ada lagi pembangunan yang dadakan di akhir tahun yang terkesan membuang-buang anggaran," ujar Nirwono.
Baca juga: Masih Ada Banjir, Penyebab Trotoar Margonda Dibongkar Lagi meski Sudah Direvitalisasi
Sebagai informasi, trotoar di Jalan Margonda Raya, Depok, masih menyebabkan banjir meskipun telah direvitalisasi.
Kepala Dinas PUPR Depok Citra Indah Yulianty mengatakan itu sebabnya trotoar akhirnya dibongkar kembali.
"Karena banjir, jadi kita cari penyebabnya. Ternyata airnya enggak masuk ke Kali Malela yang di belakang. Sekarang dibuatlah solusinya," kata Kepala Dinas PUPR Depok Citra Indah Yulianty, saat dikonfirmasi, Kamis (23/11/2023).
Setelah mencari penyebab banjir tersebut, akhirnya kata Citra, ditemukanlah solusi memindahkan kabel di depan Kantor Notaris.
"Sudah kita cek semua dari hulu ke hilir. Sampai depan ITC, terminal. Semua kita cek, dan solusinya di situ. Alhamdulillah (airnya) sudah masuk, tinggal yang depan notaris," ujar Citra.
(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.