Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gumpalan Busa di Kali Baru Cimanggis, DLHK Depok: Diduga Limbah Lokal Deterjen

Kompas.com - 28/11/2023, 14:26 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menduga akumulasi limbah deterjen menjadi penyebab terciptanya gumpalan busa yang menutup permukaan Kali Baru Curug di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (27/11/2023).

Kepala DLHK Kota Depok Abdul Rahman mengatakan, hujan lebat menyebabkan debit air meningkat dan menimbulkan adukan yang besar sehingga busa deterjen menggumpal di permukaan.

"Dugaan sementara karena limbah lokal deterjen ya. Memang peralihan dari musim kemarau ke hujan ini, kan akumulasi dari limbah domestik, ya. Limbah domestik itu paling banyaknya deterjen, kemudian aliran besar sehingga itu kan teraduk," kata Abra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Gumpalan Busa Sempat Tutupi Kali Baru Curug Depok, Kini Sudah Hilang

Kendati begitu, lanjut dia, DLHK sudah menerjunkan tim bersama aparat lingkungan setempat untuk mengecek langsung, tempat-tempat yang berpotensi mengalami kebocoran limbah. Termasuk ke sejumlah pabrik di sekitar aliran kali.

"Memang di sekitar situ ada juga perusahaan-perusahaan, dan hari ini kita bagi tim. Ada yang susur badan sungai dan ada yang ke sumber-sumber (pabrik) itu. Tim termasuk Damkar, Pol PP dan pemerintah setempat, kita akan melaporkan," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, gumpalan busa ini sudah muncul sejak Senin (27/11/2023) pukul 16.00 WIB.

Namun, pantauan Kompas.com pada Selasa sekitar pukul 09.32 WIB, kondisi kali sudah kembali normal. Tidak ada lagi busa di permukaannya.

Baca juga: Fenomena Busa di Kali Rasmi, DLH Jabar dan Bekasi Masih Tunggu Hasil Lab

Berdasarkan keterangan warga setempat, mulanya yang terlihat hanya busa tipis saja.

Namun, kian lama busa bertambah tebal hingga menutup dinding luar sebuah rumah yang ada di dekat kali.

Busa tersebut pun mengeluarkan aroma tidak sedap. Bukan wangi seperti busa deterjen umumnya.

"Habis ashar pokoknya, pertama sih busanya tipis, lama-lama kok makin tebal, sampai dinding sebelah sana ketutup. Ada kali lima meter. Baunya ya menusuk, bukan yang wangi deterjen," ungkap warga bernama Triasih (55) seraya menunjuk ke arah rumah di tepi kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com