JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, DKI Jakarta baru menempati urutan ke-74 dari 156 kota di dunia sebagai kota global berdasarkan Global City Index 2023.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, peringkat global city itu terus turun dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya tidak mau itu turun terus. Kan yang sekarang turun, tadinya (peringkat) 60, sekarang 74," ucap Heru di Ruang Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Kumpulkan 750 Pegawai Eselon Tiga Bahas Status Baru Jakarta, Heru: Semua OPD Harus Bergerak Bersama
Heru berharap peringkat Jakarta sebagai kota global terus membaik. Terlebih, Jakarta diperkirakan bakal segera melepas statusnya sebagai Ibu Kota.
"Kalau yang bagus kan rankingnya yang paling kecil. Pernah pada 2015 itu di peringkat 50-an. Saya ingin mengejar ke sana," ucap Heru lagi.
Jakarta sedang bersiap menyandang predikat baru setelah tak lagi jadi Ibu Kota, yaitu sebagai global city atau kota global.
Adapun perubahan Jakarta sebagai kota global itu menyusul pengesahan Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Indonesia Joko Widodo yang meminta agar Jakarta ditetapkan sebagai pusat kegiatan ekonomi berskala global.
Baca juga: Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Dinilai Harus Manfaatkan Momentum untuk Jadi Kota Global
Heru mengumpulkan setidaknya 750 pegawai eselon tiga pemerintah provinsi untuk memberikan arahan soal rencana Jakarta setelah tak lagi jadi Ibu Kota.
" Ini adalah sosialisasi supaya semua OPD (organisasi perangkat daerah) bergerak bersama membangun kota Jakarta," ucap Heru.
Menurut Heru, dalam membangun Jakarta menjadi kota yang mendunia itu ada beberapa penilaian, di antaranya aktivitas bisnis, keamanan, fasilitas kesehatan, sekolah, museum, ruang terbuka hijau, dan juga transportasi.
"Dan setiap kota itu kan harus bergerak saling berprestasi untuk menuju yang terbaik. Untuk siapa? Untuk rakyatnya di kota itu," ucap Heru.
Baca juga: Setelah Tak Lagi Menjadi Ibu Kota Negara, Jakarta Optimis Menuju Kota Global
Kendati demikian, Heru menilai mengubah Jakarta menuju kota global city itu tidak bisa dalam kurun waktu singkat satu atau dua tahun mendatang.
Menurut dia, sebuah kota dalam suatu negara itu terus bererak. Untuk itu, gerakan itu harus disinergikan sambil melayani fasilitas masyarakat ke arah yang lebih baik.
"Kerena mau tidak mau kita harus bersaing dengan kita lain setelah tidak lagi menjadi ibu kota. Ini kita memberikan semanga," ucap Heru.