Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Jakarta sebagai Kota Global Berada di Posisi ke-74, Heru Budi: Saya Tak Mau Turun Terus

Kompas.com - 28/11/2023, 17:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, DKI Jakarta baru menempati urutan ke-74 dari 156 kota di dunia sebagai kota global berdasarkan Global City Index 2023.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, peringkat global city itu terus turun dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya tidak mau itu turun terus. Kan yang sekarang turun, tadinya (peringkat) 60, sekarang 74," ucap Heru di Ruang Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Kumpulkan 750 Pegawai Eselon Tiga Bahas Status Baru Jakarta, Heru: Semua OPD Harus Bergerak Bersama

Heru berharap peringkat Jakarta sebagai kota global terus membaik. Terlebih, Jakarta diperkirakan bakal segera melepas statusnya sebagai Ibu Kota.

"Kalau yang bagus kan rankingnya yang paling kecil. Pernah pada 2015 itu di peringkat 50-an. Saya ingin mengejar ke sana," ucap Heru lagi.

Jakarta sedang bersiap menyandang predikat baru setelah tak lagi jadi Ibu Kota, yaitu sebagai global city atau kota global.

Adapun perubahan Jakarta sebagai kota global itu menyusul pengesahan Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Indonesia Joko Widodo yang meminta agar Jakarta ditetapkan sebagai pusat kegiatan ekonomi berskala global.

Baca juga: Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Dinilai Harus Manfaatkan Momentum untuk Jadi Kota Global

Heru mengumpulkan setidaknya 750 pegawai eselon tiga pemerintah provinsi untuk memberikan arahan soal rencana Jakarta setelah tak lagi jadi Ibu Kota.

" Ini adalah sosialisasi supaya semua OPD (organisasi perangkat daerah) bergerak bersama membangun kota Jakarta," ucap Heru.

Menurut Heru, dalam membangun Jakarta menjadi kota yang mendunia itu ada beberapa penilaian, di antaranya aktivitas bisnis, keamanan, fasilitas kesehatan, sekolah, museum, ruang terbuka hijau, dan juga transportasi.

"Dan setiap kota itu kan harus bergerak saling berprestasi untuk menuju yang terbaik. Untuk siapa? Untuk rakyatnya di kota itu," ucap Heru.

Baca juga: Setelah Tak Lagi Menjadi Ibu Kota Negara, Jakarta Optimis Menuju Kota Global

Kendati demikian, Heru menilai mengubah Jakarta menuju kota global city itu tidak bisa dalam kurun waktu singkat satu atau dua tahun mendatang.

Menurut dia, sebuah kota dalam suatu negara itu terus bererak. Untuk itu, gerakan itu harus disinergikan sambil melayani fasilitas masyarakat ke arah yang lebih baik.

"Kerena mau tidak mau kita harus bersaing dengan kita lain setelah tidak lagi menjadi ibu kota. Ini kita memberikan semanga," ucap Heru.

Halaman:


Terkini Lainnya

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com