Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat "Fresh Graduate" SMK Terbelenggu Syarat Melamar Kerja: Makin Susah, Kasir Pun Harus S1...

Kompas.com - 30/11/2023, 10:59 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Hafiz (20), Ferdi (20), Danang (20), dan Rizal (19) adalah empat sekawan yang mencoba peruntungan saat hadir di Bursa Kerja Depok, Rabu (29/11/2023).

Berbekal ijazah SMA/SMK, mereka sudah mengajukan lamaran ke sejumlah perusahaan, hari itu.

Saat tengah berbincang dengan Kompas.com, Ferdi, tiba-tiba celetuk, betapa sulitnya syarat melamar kerja saat ini.

Momok usia, pendidikan, dan pengalaman membayangi upaya Ferdi setiap kali mengajukan lamaran.

Baca juga: Cerita Dini dan Supono, Gigih Mencari Kerja di Usia Paruh Baya demi Anak Semata Wayangnya

"Syarat lamar kerja sekarang makin susah, mba. Sudahlah minta (usia) 18-24 tahun, pengalaman kerja pun harus dua tahun. Contoh ada perusahaan di Cikarang batas maksimal 21 tahun enam bulan tapi harus ada pengalaman dua tahun, lah gimana," celetuk Ferdi kepada Kompas.com.

Belum lagi pendidikan, kata dia, sebagian besar perusahaan membuat syarat pelamar minimal D3 dan S1.

"Kami yang lulusnya SMK gimana yak, ini teman saya malah baru lulus, haha," ujar Ferdi.

Padahal, terkait syarat pendidikan, menurut dia, pekerjaan-pekerjaan umum seperti crew store agaknya tidak melulu harus diisi oleh lulusan sarjana.

Baca juga: Jurus Kampanye Caleg DKI untuk Pemilu 2024, Naik Transportasi Umum hingga Beri Konsultasi Hukum Gratis

"Misal ya, kayak admin toko nih, kan bisa ya tamatan SMK, kan ada tuh SMK akuntansi. Masa jadi kasir pun harus S1. Atau crew store deh, kan itu perlunya komunikasi. Dikira yang lulus SMA ini enggak bisa komunikasi ya," lanjut Ferdi disambut senyum tipis teman-temannya.

Ferdi dan ketiga temannya mengaku sudah mencoba berbagai untuk melamar kerja.

Mulai dari ikut bursa kerja, mengirim e-mail, lewat job portal, hingga situs-situs lowongan kerja pun telah dijajal. Namin, tetap saja sulit ditembus.

"Pahit banget lah. Semua sudah kita coba. Lebih capek nyari kerja daripada bekerja," imbuh Danang, teman Ferdi.

Baca juga: Ketika Anak Muda Manggarai Tak Lagi Terpancing Bertarung dalam Tawuran, Kelompok Lawan Ribut Sendiri...

Empat sekawan ini pun berharap agar syarat pekerjaan semacam ini bisa dikaji kembali oleh setiap perusahaan. Terlebih setiap tahun, bertambah pula jumlah pelamar kerja lulusan baru.

"Kasihan yang lulusan SMA, SMK. Tiap tahun tambah, saingan sama yang kuliah. Lagian enggak semua yang baru lulus SMA SMK itu usianya 19 tahun ya," ujar Danang lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com