BEKASI, KOMPAS.com - Zita (26) penumpang kereta rel listrik (KRL) mengaku kelelahan turun tangga manual di Stasiun Bekasi.
Sebagai pengguna setia KRL, Zita memantau sudah beberapa bulan ini eskalator turun sisi Selatan di Stasiun Bekasi tak dapat digunakan.
"Sebenarnya enggak enak juga, lumayan capek juga turun tangga manual, harusnya bisa dibenarkan, sudah berbulan-bulan (mati)," ujar Zita saat ditemui di Stasiun Bekasi, Kamis (30/11/2023).
Baca juga: Eskalator di Stasiun Bekasi Masih Mati, Lansia dan Ibu Bawa Anak Turun lewat Tangga Manual
Menurut dia, penumpang lain juga pasti merasakan hal yang sama. Terutama jika mereka tak dapat tempat duduk dalam KRL.
"Capek aku tadi turun. Apalagi kalau misal dari keretanya itu sudah berdiri, terus harus turun tangga lagi, itu capek sih," kata dia.
Zita mengatakan, eskalator tersebut seharusnya menjadi fasilitas penunjang bagi para penumpang, terkhusus pengguna prioritas.
Oleh karena itu, Zita berharap segera ada perbaikan agar eskalator tersebut dapat digunakan kembali.
"Harapannya biar bisa cepat diperbaiki karena lumayan berat juga. Apalagi kalau misalkan orang tua gitu, lumayan mempersulit juga," imbuh dia.
Sama halnya dengan Zita, seorang ibu muda bernama Novi (34) merasa lelah turun tangga manual sembari menggendong anaknya.
"Saya bawa anak gini, lumayan juga tangganya tinggi, capek," ucap Novi.
Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta Lukman Al Amin menjelaskan, perbaikan eskalator rencananya selesai pada awal Desember 2023.
"Kami sedang menunggu part slowmoving, target penyelesaikan di awal Desember," ujar dia.
Lukman meminta penumpang menunggu beberapa hari untuk menggunakan eskalator tersebut.
"Target keduanya (eskalator turun di sisi Selatan dan Utara) dapat beroperasi awal Desember," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.