Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD Depok Ditolak RS Berobat Pakai KTP

Kompas.com - 10/12/2023, 11:30 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo membagikan pengalamannya saat mencoba berobat ke rumah sakit di Depok dengan hanya menggunakan KTP dan berujung penolakan.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengaku, kebetulan pada saat itu ia sedang sakit.

Hendrik pun ingin menguji pernyataan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) soal program berobat gratis di seluruh puskesmas dan rumah sakit di Depok bagi warga Depok dengan hanya menunjukkan KTP.

"Kan waktu itu Pak IBH wakil wali kota bikin video YouTube, beliau bilang mulai 1 Desember seluruh warga Depok yang sudah ber-KTP Depok jika berobat ke puskesmas dan rumah sakit, cukup menunjukkan KTP Depok saja maka akan gratis," kata Hendrik saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Mulai Desember 2023, Warga Depok Non-peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Gratis dengan Tunjukkan KTP

Awalnya, kata Hendrik, ia akan membayar biaya berobat secara pribadi saja.

Namun, saat di UGD, Hendrik tiba-tiba teringat janji yang disampaikan IBH.

"Saya enggak ada rencana, cuma karena memang drop, saya ke salah satu rumah sakit. Saya ditanya, 'mau bayarnya pakai apa, Pak'. Saya bilangnya pakai pribadi saja. Tapi kan pas saya lagi di UGD, saya ingat, sepertinya waktu itu ada pernah statement boleh (berobat pakai) KTP. Saya iseng nanya, 'kalau ini sudah boleh pakai KTP belum'," celetuk dia.

Mendengar pertanyaan Hendrik soal berobat gratis pakai KTP Depok, pihak rumah sakit pun bingung.

Padahal, kejadian itu berlangsung di tanggal 7 Desember 2023. Tepatnya enam hari setelah IBH mengeluarkan pernyataannya.

Baca juga: Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

"Ya rumah sakit bingung, belum ada koordinasi katanya. Itu sudah tanggal 7. Saya mengambil kesimpulan, belum ada koordinasi ke rumah sakit," ujar Hendrik.

Hendrik menilai, yang disampaikan oleh IBH masih belum jelas dan meminta Imam tidak membohongi warganya dengan janji palsu.

Dia juga mengingatkan agar layanan kesehatan untuk warga tidak dijadikan ajang "curi start" kampanye.

"Ini hanya diambil momen oleh Pak Imam Budi Hartono curi start kampanye menurut saya. Sehingga niat awal untuk membantu rakyat berobat menggunakan KTP, ini tercoreng dengan videonya Imam Budi Hartono itu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com