Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah yang Aniaya Anak hingga Tewas di Muara Baru Ternyata Pencandu Narkoba

Kompas.com - 14/12/2023, 15:35 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ayah bernama Usmanto (43) membanting anaknya, Kurniawan alias Awan (11), hingga tewas di Gang IV, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).

Penganiayaan terhadap anaknya itu bermula saat Awan mengendarai sepeda di depan rumah lalu melindas kaki tetangga sampai berdarah.

Hal itu membuat amarah Usmanto meledak lantaran ia dihampiri oleh orangtua anak tetangga yang ditabrak K. Usmanto akhirnya menganiaya Awan tanpa ampun.

Baca juga: Setelah Menganiaya, Ayah di Muara Baru Sempat Bersihkan Luka Anaknya

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan Komisaris M Probandono Boby Danuardi berujar, pelaku memang dikenal temperamental.

"Bapaknya ini memang temperamen karena pencandu narkoba," ujar Boby saat dikonfirmasi, Kamis (14/12/2023).

Kronologi

Kekejaman Usmanto terekam kamera CCTV. Usmanto yang memakai kaus hitam dan celana jin pendek telihat menampar pipi sebelah kanan K.

Kemudian, Usmanto menendang Awan hingga tersungkur. Tak sampai di situ. Usman lalu mengangkat dan membanting Awan.

Baca juga: Anak Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Ibu RT: Korban Penyandang Disabilitas

Perbuatan Usman itu mengundang teriakan histeris tetangga. Setelahnya Usmanto langsung menggendongnya masuk ke rumah.

“Pas sampai rumah, ada darah dari hidung dan mulut,” tutur ibu korban, Halimah (42), saat ditemui di rumah duka, Kamis.

Menurut Halimah, anaknya itu memang sering bermain sepeda dengan kecepatan tinggi. Halimah menyebut anaknya itu memang hiperaktif.

Saat itu, Usmanto yang sedang istirahat kesal lantaran harus terbangun dari tidurnya. Ia merasa terganggu dengan suara ribut orangtua anak tetangga yang ditabrak K.

"Keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel. Keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” ujar Halimah.

Baca juga: Kronologi Ayah di Muara Baru Aniaya Anak hingga Tewas, Emosi Dengar Tetangga Adukan Kelakuan Korban

Korban penyandang disabilitas

Berdasarkan keterangan istri Ketua RT 22 RW 17 Kelurahan Penjaringan, Haria (39), Awan merupakan penyandang disabilitas.

“Kurniawan tadinya sekolah, cuma keluar (putus sekolah). Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas,” ucap Haria.

Haria menjelaskan, Awan sempat menempuh pendidikan di salah satu sekolah dasar (SD). Namun, Awan tidak melanjutkan pendidikan setelah beberapa minggu berjalan.

“Keluar (dari sekolah). Nah, dioper ke sekolah luar biasa (SLB). Cuma, karena kejauhan, faktor yang antar enggak ada, enggak selesai,” kata Haria.

“Dia (Awan) sarafnya juga enggak bisa menyangkut pelajaran,” timpal ibunda Awan, Halimah (42), dalam kesempatan yang sama.

(Tim Redaksi : Baharudin Al Farisi, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com