JAKARTA, KOMPAS.com - K alias A (11), bocah laki-laki yang dibanting ayah kandungnya, Usmanto (43), hingga tewas, merupakan penyandang disabilitas.
“Kurniawan tadinya sekolah, cuma keluar (putus sekolah). Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas,” kata istri Ketua RT 22 RW 17 Kelurahan Penjaringan, Haria (39), saat ditemui di rumah duka, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Ayah di Muara Baru Banting Anak Kandungnya hingga Tewas
Haria menjelaskan, A sempat menempuh pendidikan di salah satu sekolah dasar (SD). Namun, A tidak melanjutkan pendidikan setelah beberapa minggu berjalan.
“Keluar (dari sekolah). Nah, dioper ke sekolah luar biasa (SLB). Cuma, karena kejauhan, faktor yang antar enggak ada, enggak selesai,” kata Haria.
“Dia (A) sarafnya juga enggak bisa menyangkut pelajaran,” timpal ibunda A, Halimah (42), dalam kesempatan yang sama.
A dibanting sang ayah hingga meninggal di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).
Awalnya, A mengendarai sepeda di depan rumah, lalu melindas kaki tetangga sampai berdarah.
Baca juga: Kronologi Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Emosi Dengar Tetangga Adukan Kelakuan Korban
“Karena posisi kencang (ketika mengendarai sepeda). Anak saya kan kalau naik sepeda suka gitu (kencang), dia hiperaktif,” kata Halimah.
Setelahnya, Usmanto yang baru terbangun dari tidurnya itu dihampiri oleh orangtua anak tetangga yang ditabrak A.
“Itu diomongin (mengadu), ‘Jangan gitu lagi kendarai sepeda, enggak benar’,” ucap Halimah.
“Dia (Usmanto sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel, keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” imbuh dia.
Berdasarkan rekaman CCTV, Usmanto yang memakai kaus hitam dan celana jeans pendek itu langsung menampar pipi sebelah kanan A.
Kemudian, Usmanto menendang bokong A hingga tersungkur di gang.
Baca juga: Cerita Seorang Ibu di Koja Lihat Gelagat Aneh Guru Silat yang Ternyata Cabuli Anaknya
Tidak sampai di sana, Usmanto mengangkat dan membanting A. Tetangga sontak berteriak menyaksikan perbuatan ayah korban.
Setelahnya, Usmanto menggendong A.
“Pas sampai rumah, ada darah dari hidung dan mulut,” tutur Halimah.
Polisi telah menangkap Usmanto dan tengah diperiksa lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.