JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta warga eks Kampung Bayam tidak memprovokasi demi tinggal di Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara.
"Jangan ada pihak yang ngomporin, kasihan warga. Saya mengikuti secara detail loh," ujar Heru kepada wartawan di Jakarta Timur, Selasa (20/12/2023).
Heru mengatakan, Pemprov DKI sudah memberikan perhatian kepada warga dengan memfasilitasi tempat tinggal setelah diminta lagi tak bermukim di Kampung Bayam.
Baca juga: Eks Warga Kampung Bayam Paksa Masuk KSB karena Darurat, Spanduk Perlawanan Terpasang
"Sudah diberikan waktu, disampaikan, disuruh pilih mau (tinggal di rumah susun) di mana. Di (Rusun) Nagrak itu kan bagus, kamarnya dua, ruang tamu, dapur, terus air bersih ada, listrik ada," ucap Heru.
Warga yang mengatasnamakan Kelompok Tani Kampung Bayam Madani memasang sejumlah spanduk di Kampung Susun Bayam (KSB).
Sejak akhir bulan lalu, mereka telah menghuni kampung susun itu secara paksa.
Spanduk-spanduk itu merupakan bentuk protes Kelompok Tani Kampung Bayam Madani atas hunian KSB yang tidak kunjung diserahkan kepada mereka.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang diterima Kompas.com dari Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Furqon (45), spanduk itu terpampang di beberapa titik KSB.
Baca juga: 64 Keluarga Paksa Tempati Kampung Susun Bayam
“Alur Birokrasi Sudah Dipenuhi. Lantas Mengapa Warga Tak Kunjung Kantongi Kunci?” bunyi salah satu spandak yang dipasang warga.
Selain itu, ada juga spanduk yang meminta penyetopan intimidasi terhadap warga Kampung Bayam.
“Biarkan kami berada di rumah kami sendiri, Kampung Susun Bayam,” bunyi spanduk tersebut.
Warga Kampung Bayam itu merupakan korban pembebasan lahan dari proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Semestinya, warga Kampung Bayam itu menghuni Kampung Susun Bayam (KSB).
Namun, janji Pemprov DKI Jakarta tak kunjung terealisasi karena status lahan.
Warga yang tidak sanggup membayar kontrakan akhirnya mendirikan tenda di depan JIS.
Baca juga: Paksa Masuk ke Kampung Susun Bayam, Warga Pasang Spanduk Biarkan Kami di Rumah Sendiri
Eks warga Kampung Bayam yang tinggal di tenda akhirnya direlokasi ke Rusunawa Nagrak pada 26 Oktober 2023, untuk sementara waktu.
Pemindahan warga karena lahan yang diduduki itu akan digunakan sebagai kesiapan Piala Dunia U-17.
Meski begitu, warga eks Kampung Bayam itu tetap menuntut untuk tinggal di KSB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.