Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan dan Kekhawatiran Warga Terkait Penemuan Sumber Migas Baru di Bekasi

Kompas.com - 21/12/2023, 08:34 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ditemukannya sumber minyak dan gas (migas) di Bekasi menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Pada Rabu (20/12/2023), Kompas.com mencoba mendatangi titik lokasi penemuan migas tersebut, tepatnya di Kampung Gubug, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi.

Di lokasi, Kompas.com bertemu dengan warga sekitar. Salah satunya seorang pria paruh baya bernama Masdi (53) yang lahan persawahannya dibeli Pertamina.

Baca juga: Sumber Migas di Bekasi Bikin Warga Khawatir, Tanah Bergetar dan Takut Kebocoran

Selain itu, Ketua RT setempat juga mengungkapkan, awal mula penemuan hingga kekhawatiran warga berkait adanya penemuan migas tersebut.

Diuji 10 tahun lalu

Masdi sebagai warga yang puluhan tahun tinggal di Kampung Gubug, menuturkan, sumber minyak di kampungnya sudah diketahui sekitar 10 tahun lalu.

"Sudah (diketahui) hampir 10 tahun, ada seperti dibom gitu dimasukkan dinamit (ke dalam tanah). Itu saya masih garap (sawah)," tutur Masdi di lokasi.

Masdi mengatakan, saat itu ada seseorang yang datang meminta izin untuk menguji sumber minyak di lahan sawahnya.

"Enggak tahu sih (siapa yang menaruh dinamit), kayaknya itu dari orang Pertamina. 10 tahun lalu (izin) ada pengecekan, (dikatakan) bahwa di bawah ada minyak," kata dia.

Warga pun sempat mendapat kompensasi karena proses pengecekan sumber migas itu menggunakan dinamit yang berdampak pada lingkungan dan rumah-rumah warga. Mereka mendapatkan kompensasi Rp 300.000 per kepala keluarga.

"Dipanggil ke kantor desa pas ada pengeboman dinamit itu. Enggak lama (datang) ke kantor desa, dikasih (dana kompensasi)," ungkap dia.

Sawah Masdi dibeli Rp 1,1 miliar

Teranyar, sekitar 10 bulan lalu, PT Pertamina mulai mengeruk tanah di sana. PT Pertamina juga membeli lahan sawah warga, termasuk milik Masdi.

Masdi mendapatkan sekitar Rp 1,1 miliar. Total luas sawah sekitar 5.000 meter persegi dibayar Rp 230.000 per meter.

"Pokoknya sekitar dibayarnya Rp 230.000 per meter dikali 5.000 meter. Area jalan mahalan dikit, daratnya mah sekitar Rp 400.000 (per meter) kalau enggak salah," ujar dia.

Masdi bukan satu-satunya warga yang lahan sawahnya dibeli Pertamina. Ada sekiranya 12 pemilik yang lahannya dibebaskan.

Dalam musyawarah, warga sebenarnya ingin PT Pertamina membeli dengan harga yang lebih tinggi meski sudah dibeli di atas harga pasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com