Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda yang Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kos Cengkareng Diduga Meninggal karena Sakit Menahun

Kompas.com - 27/12/2023, 21:08 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menduga P (22), pemuda yang ditemukan tewas di dalam kamar mandi kosnya di daerah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, meninggal akibat penyakit menahun.

"Kita sudah komunikasi dengan keluarga korban bahwa korban ada riwayat sakit menahun," ucap Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang, dilansir dari Antara, Rabu (26/12/2023).

Hasoloan berujar, dugaan penyebab kematian P diperkuat dengan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca juga: Pemuda Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kos Kawasan Cengkareng

Namun, pihaknya belum bisa merinci penyakit menahun yang dialami korban.

"Sakit menahun, untuk detail belum bisa disampaikan," ucap Hasoloan.

Hasoloan mengatakan, P merupakan seorang mahasiswa asal Jawa Tengah dan tinggal di kos-kosan daerah Cengkareng untuk kepentingan kuliah.

Kini, mayat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati untuk kepentingan autopsi.

Kemudian, keluarga korban sedang sudah menuju ke Jakarta untuk membawa pulang jenazah.

Baca juga: Mahasiswa UI Ditemukan Meninggal di Kamar Indekos

"Ya, keluarga korban sudah menuju ke Jakarta untuk membawa pulang ke kampung halamannya," kata Hasoloan.

Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda berinisial P ditemukan tergeletak tak bernyawa di kamar mandi kosnya di daerah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (26/12/2023).

Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, penemuan jenazah P bermula ketika pihak keluarga tak bisa menghubungi ponselnya.

"Selanjutnya keluarga menghubungi teman korban. Selanjutnya teman korban mengecek ke kos korban," ujar Hasoloan.

Baca juga: Polisi: Mahasiswa UI yang Meninggal di Indekos Diduga Sakit

"Bersama warga (masuk ke kamar kos), ditemukan korban sudah kondisi meninggal dunia," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com