Saat itu, Syafrudin merasa iba dengan Rohmanto. Ia tidak memanfaatkan keadaan dengan menarik biaya sewa tinggal di gubuk.
Selama tiga bulan terakhir, Rohmanto tidak pernah mengungkapkan keberadaan keluarganya.
Padahal, Syafrudin sering kali bertanya dan membujuk mendiang.
Namun, respons Rohmanto cenderung diam saat ditanya Syarifudin tentang keluarga.
Syafrudin juga sempat membujuk Rohmanto untuk pulang kampung bersama demi mengetahui keberadaan keluarga almarhum.
Hasilnya tetap nihil. Mendiang tidak pernah menjawab ajakan pulang kampung bersama dari Syarifudin.
“Atau begini, ‘kalau punya ongkos, kita pulang kampung bareng ayo, Pak. Entar main-main ke kampung bapak ya’. Eh, enggak tahunya, kejadiannya kayak begini,” pungkas Syarifudin.
Baca juga: Akhir Hayat Seorang Pemulung di Cilincing, Meninggal di Atas Tumpukan Sampah...
Mayat pria tanpa identitas ditemukan di kolong jembatan Jalan Cakung Cilincing Raya, Jakarta Utara, Rabu (29/11/2023).
Mayat itu ditemukan oleh warga bernama Hasan yang sedang melintas di kolong jembatan tersebut.
“Korban ditemukan tanpa identitas dan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) terdapat tumpukan sampah-sampah,” kata Fernando saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Saat pertama kali ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Kondisi kepala hampir seperti tengkorak dengan warna kulit menghitam.
Baca juga: Akhir Hayat Seorang Pemulung di Cilincing, Meninggal di Atas Tumpukan Sampah...
Korban yang berprofesi sebagai pemulung itu mengenakan kemeja lengan panjang berwarna gelap, celana panjang cokelat, dan tanpa alas kaki.
Posisi tubuh korban telentang di antara sampah dan rumput liar yang tumbuh di kolong jembatan.
Seorang karyawan swasta yang bekerja tak jauh dari TKP bernama Nurdiono (39) pernah melihat korban.
“(Dia) pernah melihat seorang laki-laki membawa karung seperti pemulung yang melintas di bawah kolong jembatan Jalan Cakung Cilincing Raya,” ujar Fernando.
Menurut hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban.
“Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih satu minggu,” ucap Fernando.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.