JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sudah memasuki tahun kedua memimpin Ibu Kota sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo pada 17 Oktober 2022.
Beragam kelakar Heru Budi mengenai isu di Jakarta menjadi sorotan publik, bahkan tak jarang viral di berbagai media sosial sepanjang 2023.
Sebab, hampir semua pernyataan eks Wali Kota Jakrta Utara yang bernada canda justru kerap bersinggungan dengan masyarakat.
Berikut sederet kelakar Heru Budi yang kontroversial:
Pada pertengahan 2023, kualitas udara di Jakarta buruk. Bahkan Jakarta menjadi kota yang menempati posisi pertama kualitas udara terburuk di dunia.
Namun, di tengah masalah kualitas udara Jakarta yang buruk dan sederet cara penanganannya itu, Heru Budi membuat pernyataan yang menjadi sorotan publik.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu berkelakar bakal meniup polusi dari kawasan industri yang berembus ke wilayah Ibu Kota.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Mereka yang Tewas di Tangan Oknum Aparat...
Kelakar itu Heru lontarkan saat menjelaskan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatasi buruknya kualitas udara akibat aktivitas kawasan industri di wilayah penyangga.
"Iya saya tiup saja," ujar Heru sambil memeragakan cara meniup di hadapan awak media, Senin (12/6/2023).
Namun, di satu sisi Heru tak menjelaskan lebih lanjut upaya apa yang bakal dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Di sisi lain, Heru justru menjelaskan solusi permasalahan polusi udara yang diakibatkan dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor.
Menurut dia, masalah tersebut bisa diatasi dengan mendorong penggunaan kendaraan bertenaga listrik di masyarakat.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Kematian dalam Sunyi di Ingar Bingar Metropolitan
"Ya dipercepat motor listrik, mobil listrik, terus bahan bakarnya yang memang memenuhi syarat. Ya, harus semua pihak mengikuti lah," kata Heru.
Candaan Heru Budi itu disoroti anggota DPRD DKI Jakarta karena dianggap tak serius menangani masalah polusi udara di Ibu Kota.
"Karena masalah kesehatan dan keselamatan warga dan itu tidak murah. Ini bukan suatu hal yang bisa dipandang remeh," ujar
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian.
Justin mengatakan, udara buruk di Jakarta akan berdampak pada kesehatan masyarakat, bukan hanya balita, tetapi juga lansia.
"Karena fakta-fakta kerugian yang dialami masyarakat, saya kira kata-kata seperti itu jangan pernah diucapkan lagi," ucap dia.
Salah satu penanganan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi soal polusi udara yakni dengan mengimbau masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik.
Heru Budi pun berharap warga mau beralih ke kendaraan listrik meski diakuinya tidak mengatasi polusi dan tetap akan terjadi kemacetan di Jakarta.
"Kalau bisa masyarakat beralih dari BBM ke listrik. Sesuai dengan saran dari pemerintah pusat. Harapan pemerintah pusat adalah perpindahan menjadi kendaraan listrik," ujar Heru.
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Realisasikan Penggunaan Mobil Listrik sebagai Kendaraan Dinas Pejabatnya
Ketika ditanya soal dampak kemacetan yang justru dianggap semakin parah akibat kendaraan listrik, Heru enggan menanggapi lebih lanjut.
"Ya tanya sama yang beli," kata Heru sambil tersenyum ke arah awak media.
Heru Budi juga pernah berseloroh bahwa aparatur sipil negara (ASN) DKI yang ingin cepat naik jabatan bisa pindah tugas ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kelakar itu disampaikan Heru dalam seminar "Menuju Masa Depan Jakarta sebagai Kota Global" yang dihadiri pejabat eselon tiga di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).
"Boleh, kalau Bapak mau mempercepat pangkat, di Undang-Undang ASN, bisa diperbantukan ke daerah terpencil yang memang ASN-nya kurang," ujar Heru Budi bercanda.
Tak berhenti di situ, Heru juga menyampaikan guyonan lain. Dia berseloroh akan memindahkan ASN DKI yang tidak serius bekerja ke IKN.
Baca juga: Soal Mobil Dinas Baru Pejabat DKI, Heru Budi: Itu Gunakan Anggaran Tahun 2023
Guyonan itu disambut gelak tawa ASN yang menghadiri seminar tersebut.
Sementara itu, terkait nasib Jakarta setelah ibu kota negara pindah, Heru menuturkan, Pemprov DKI harus mampu membangun Jakarta sebagai kota global.
Menurut Heru, ada berbagai tantangan, peluang, inovasi, dan strategi untuk membangun Jakarta sebagai kota global.
”Membangun Kota Jakarta itu ada penilaiannya untuk menuju global city. Apa saja penilaiannya? Aktivitas bisnis, keamanan, kesehatan, sekolah, museum, ruang terbuka hijau (RTH), transportasi, dan lain sebagainya,” kata Heru.
Menurut Heru, membangun Jakarta sebagai kota global tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.
Dengan demikian, dibutuhkan sinergi berbagai pihak untuk menentukan arah Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota negara.
”Karena mau tidak mau kita harus bersaing dengan kota-kota lain setelah nanti tidak menjadi ibu kota. Maka kami membangun semangat," ucap Heru.
Baru-baru ini, guyonan Heru Budi pun kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, soal ketidaktahuan mengenai kegiatan politik calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka di car free day (CFD) Jakarta.
Heru bahkan berkelakar bahwa dirinya masih tidur ketika CFD Sudirman-Thamrin berlangsung pada 3 Desember 2023 lalu, sehingga tidak mengetahui apa saja yang terjadi di kawasan hari bebas kendaraan bermotor.
“Saya enggak tahu, masih tidur,” ucap Heru Budi sambil tersenyum di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa (5/12/2023).
Adapun larangan kegiatan politik di area CFD tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).
Saat ditanya mengenai upaya pencegahan kegiatan kampanye di CFD Jakarta, Heru berujar bahwa hal tersebut menjadi kewenangan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
“Ya ada Bawaslu. Tanya sama Bawaslu,” kata Heru Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.