Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantahan Kapolres Jakbar soal Penangkapan Saipul Jamil, Sebut Orang yang Memaki hingga Ancam Tembak Bukan Anggotanya

Kompas.com - 07/01/2024, 06:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi membantah sejumlah hal terkait penangkapan Saipul Jamil di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024).

Syahduddi menyampaikan, anggotanya tidak terlibat dalam beberapa aksi negatif yang terjadi saat Saipul Jamil dan asisten pribadinya, Steven, ditangkap.

Orang yang memaki-maki dan memukul bukan anggotanya

Syahduddi menyebut orang yang memaki-maki maupun memukul Steven pada saat penangkapan bukan anggotanya.

Baca juga: Saipul Jamil Diduga Dimaki Saat Ditangkap di Daan Mogot, Polisi: Itu Bukan Anggota Kami

"Setelah kami kroscek dengan tiga orang penyidik di TKP dan juga (melihat) videonya, itu bukan anggota kami," ujar Syahduddi saat konferensi pers di Mapolsek Tambora, Sabtu (6/1/2024).

Syahduddi menuturkan, beberapa orang yang ikut dalam penangkapan diduga merupakan masyarakat yang berinisiatif menghentikan mobil Saipul.

"Ketika ada kendaraan yang berperilaku tidak wajar di jalan dan menabrak beberapa pengemudi kendaraan bermotor sehingga timbul inisiatif dari warga masyarakat," ujarnya.

Dalam video yang viral di media sosial, seseorang mengenakan hoodie berwarna merah marun terlihat bertindak kasar dan memaki Saipul Jamil.

Namun, orang tersebut, kata Syahduddi diketahui bukan anggota polisi.

"Itu setelah dikonfirmasi ternyata bukan polisi. Ini sedang kami cari juga orang itu," ucap dia.

Baca juga: Teriak-teriak Saat Disergap Polisi, Saipul Jamil Pikir Akan Dirampok

Syahduddi memastikan, anggotanya tidak melakukan kekerasan maupun memaki Saipul Jamil serta asistennya saat penangkapan tersebut.

"Ini memang kesimpangsiuran ini akan diklarifikasi sendiri oleh SJ bahwa memang petugas di lapangan tidak melakukan pemukulan atau berkata kasar," ujar Syahduddi.

Bantah anggotanya ancam tembak

Selain pemukulan dan berkata kasar, Syahduddi juga membantah anggotanya mengatakan soal "saya tembak".

"Iya betul (bukan polisi). Setelah dikroscek dan disamakan dengan anggota, bukan anggota kami yang melakukan pengejaran," jelasnya.

Baca juga: Kapolres Sebut Pria Berjaket Polisi yang Ikut Tangkap Saipul Jamil Bukan Anggotanya

Terkait simpang siur yang menyebut adanya tembakan, Syahduddi menegaskan bahwa hal tersebut tidak terjadi.

"Tidak ada letupan tembakan," tegasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com