Selain menyedot air banjir, pengelola berencana menaikkan permukaan tanah makam yang saat ini lebih rendah dari jalan.
Pengelola TPU Semper sudah menyosialisasikan rencana ini kepada ahli waris sejak Agustus 2023.
“Kami undang (para ahli waris) bahwa ini akan ada pengerukan atau peninggian tanah dan tanahnya itu dari kerukan (proyek) MRT, bukan anggaran. Sudah dijelaskan (dalam sosialisasi), jenis tanahnya,” ujar Kino.
“(Maksud MRT itu) ya pengerukan (saat proyek) kereta dalam tanah. Tanahnya itu diambil, dibawa ke sini. Kalau ada tanah non-anggaran, siapa sih yang enggak mau? Kan lumayan, manfaatnya besar buat masyarakat. Kalau anggaran, kan saya ranahnya bukan di situ,” lanjut dia.
Baca juga: TPU Semper Langganan Banjir Saat Musim Hujan, Ahli Waris Ganti Batu Nisan dengan Patok Bambu
Pengelola sudah berkoordinasi dengan PT MRT Jakarta untuk meninggikan permukaan tanah.
Namun, rencana tersebut belum terealisasi sehingga banjir masih merendam sejumlah makam di TPU Semper.
“Kami juga enggak mau kalau musim hujan, begini lagi. Kami sudah berkoordinasi di antara pimpinan sampai ke dinas, dari bawah sampai atas, sudah semua. Saya enggak mau berpangku tangan, diam-diam saja. Saya juga berusaha ke sana dan ke sini. Karena ini kan tanggung jawab saya, malu kalau begini lagi,” tutur Kino.
“Cuma, lagi-lagi, kami (masih) menunggu kerukan dari MRT. Sementara ini kan masih banyak ke (TPU) Rorotan. Rorotan kan nanti juga harus sudah jadi 100 persen. Bisa saja untuk umum,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.