Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Amin di Kampung Susun Akuarium Diturunkan, Ketua RT Minta Peraturan Pemilu Adil bagi Seluruh Paslon

Kompas.com - 09/01/2024, 19:51 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 012/RW 04 Kelurahan Penjaringan, Taopaz Juanda, menyatakan bahwa warga Kampung Susun Akuarium menaati aturan Pemilu 2024 dan bersedia menurunkan spanduk pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

Meski begitu, Taopaz meminta agar peraturan serupa juga berlaku pada paslon lainnya dan ditegakkan secara adil.

"Sekali lagi, ketika aturan itu dipatuhi, tolonglah aturan itu diberlakukan pada paslon 01, 02, 03, jangan hanya pada kami saja," ujar Taopaz saat ditemui Kompas.com, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Spanduk AMIN Terpampang di Kampung Susun Akuarium, Ketua RT: Tidak Ada Paksaan, Ini dari Warga

Sebagai informasi, alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk Amin di Blok A kampung Susun Akuarium diturunkan warga, pada Senin (8/1/2024).

"Tadi malam, sekitar jam 21.00 WIB. Gelap juga, karena gedungnya belum ada isinya dan penghuni. Jadi, kami dengan alat penerangan seadanya, kami turunkan spanduk tersebut dari Gedung Kampung Susun Akuarium, yaitu Blok A," Taopaz Juanda.

Penurunan spanduk calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 dilakukan atas permintaan Bawaslu.

Baca juga: Bawaslu Usut Pemasangan Baliho Anies-Muhaimin di Bangunan Kampung Susun Akuarium

Hal ini dilakukan lantaran adanya larangan pemasangan APK di gedung atau fasilitas milik pemerintah.

Perlu diketahui, Kampung Susun Akuarium diresmikan Anies saat dirinya menjabat Gubernur DKI. Gedung ini diketahui sebagai aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Baca juga: Spanduk Tahun Baru 2024 Bergambar Amin di Kampung Susun Akuarium Akhirnya Diturunkan Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com