Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panjang Antrean Truk Sampah ke TPA Cipayung Mencapai 500 Meter

Kompas.com - 11/01/2024, 12:01 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil pengangkut sampah mengantre panjang untuk masuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung, Depok, Kamis (11/1/2024).

Panjang antrean mencapai 500-600 meter.

Menurut pantauan Kompas.com sekitar pukul 09.00 WIB, barisan mobil pengangkut sampah sudah mengantre di sepanjang Jalan TPA, Cipayung, Depok.

Baca juga: Overload di TPA Cipayung, Ribuan Ton Sampah Terus Masuk Tiap Hari...

Antrean panjang ini terdiri atas mobil pickup dan mobil kontainer, sedangkan gerobak motor diberikan akses langsung ke titik pembuangan.

Beberappa sopir terlihat berada di luar mobil. Mereka duduk di pinggir jalan, berbincang dan sarapan sembari menunggu antrean bergerak maju.

Ada pula sopir yang memilih tetap di dalam mobil sambil memainkan ponselnya.

Isi mobil pengangkut mayoritas adalah sampah rumah tangga dan sampah pertamanan.

Menurut salah satu sopir mobil pengangkut sampah, antrean panjang ini diperkirakan baru selesai pada sore nanti. 

Baca juga: Pemkot Depok Siap Alihkan Pembuangan Sampah dari TPA Cipayung ke TPPAS Lulut-Nambo

Ia mengungkapkan, perjalanan ke titik pembuangan untuk dua kali perjalanan bolak balik dapat menghabiskan waktu seharian penuh.

"Saya pernah sampai maghrib untuk dua rit (bolak-balik) bawa sampah," kata sopir itu.

Sopir mobil lainnya mengutarakan, kondisi antrean mengular seperti hari ini disebabkan kurangnya jumlah alat berat milik TPA Cipayung.

"Minimal kalau ada 10-15 alat mungkin tidak akan separah ini menunggunya," ungkap dia.

Sebagai informasi, volume sampah yang masuk ke TPA Cipayung kini melampaui 1.000 ton per hari dan tinggi bukit mencapai 30 meter.

Sedangkan jumlah alat berat pengangkut sampah ada sembilan unit dan semuanya dioperasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com