"Kalau dipasangnya rapi, ada kemungkinan enggak bakal berantakan begini, ada yang copot atau cuma keikat setengah saja," ungkap Mamad.
"Kalau bisa, dicopot semuanya saja kalau enggak ada yang benahin. Dibiarin malah enggak enak dilihat. Jemuran rumah lebih enak dilihat karena teratur, lah ini berantakan banget. Ada yang robek segala," imbuh dia.
Warga lainnya, Seno (34), menganggap ratusan APK yang terpasang di sepanjang Jalan Raya Bogor membuat kawasan kumal.
Sebab, APK lama tidak dicopot melainkan dibiarkan bersebelahan dengan APK baru.
Spanduk dan poster pun tidak jarang saling menutupi satu sama lain demi mendapatkan spot paling ciamik di pagar pembatas jalan raya.
Baca juga: Bawaslu Bakal Audiensi dengan Satpol PP dan Caleg, Bahas APK yang Kotori Fasilitas Umum
"Merusak pemandangan, bikin polusi visual. Apalagi ada APK yang sudah kusam, robek, ada yang jatuh juga. Jalanan malah jadi kelihatan kumal," Seno berujar di Kramatjati, Jakarta Timur.
Menurut Seno, APK yang sudah tidak laik seharusnya dicopot daripada dibiarkan begitu saja.
Sebab, untuk poster atau spanduk yang sudah robek dan terjatuh, mereka sering terkena embusan angin dan terbang ke arah jalanan.
Belum lagi, ada baliho yang ikatannya sudah tidak kuat. Ia khawatir baliho akan menimpa masyarakat yang melintas.
"Yang sudah jatuh atau sobek bisa bahayakan terutama pengendara motor. Sudah ada beberapa kasus kecelakaan karena tertimpa baliho atau spanduk. Kalau bisa ditertibkan saja biar enak dipandang, dan enggak bahayakan masyarakat," pungkas Seno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.